SEMARANG – Dewan Energi Mahasiswa (DEM) Semarang sukses melaksanakan kegiatan Dialog Publik Kedaulatan Energi dengan tema “Peran DEM Semarang Dalam Mendukung Pemilu Damai 2024 Dan Meneropong Visi Misi Calon Pemimpin Negeri Guna Mewujudkan Kedaulatan Energi Nasional”.
Acara ini berlangsung pada Jumat, 19 Januari 2024, mulai pukul 14.30 WIB hingga selesai, di Burjo Boim Banaran, dan terbuka untuk umum.
Dengan didukung oleh narasumber yang berkompeten, acara ini menampilkan Pemantik, Dede Indraswara (Presiden Dewan Energi Mahasiswa Semarang), Moderator, Abdullah Sholah Syahadah (Menteri Research and Development DEM Semarang), serta sejumlah Penanggap dari berbagai lembaga mahasiswa dan organisasi kepemudaan terkemuka. Turut diundang pula berbagai elemen mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam dialog ini.
Dalam suasana menjelang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 yang semakin intens, DEM Semarang berinisiatif membahas isu-isu krusial terkait energi bersama calon pemimpin negeri. Dengan dihadiri kurang lebih 200 orang, acara ini bertujuan meningkatkan partisipasi publik terhadap kedaulatan energi dan memberikan wawasan tentang fokus calon presiden pada isu tersebut.
Dalam penelitian yang berjudul Analisis Big Data – Pemantauan Jejak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 pada Isu Iklim dan Transisi Energi’, Indonesia Cerah dan Markdata mengungkapkan bahwa hingga menjelang kontestasi Pilpres 2024, isu iklim dan transisi energi belum mendominasi sebagai isu utama.
Dalam acara tersebut dikutip oleh Zufar Arsyad Zaman (KAMMI Daerah Semarang) menunjukkan kutipan yang menarik terkait bahasan energi oleh masing-masing paslon. Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dinobatkan sebagai yang paling aktif membahas isu iklim dan transisi energi dengan temuan mencapai 585 dalam pemberitaan media dan 64 dalam dokumen visi-misi. Namun, narasi mereka cenderung masuk dalam kategori dasar, dengan istilah seperti “kendaraan listrik,” “polusi udara,” dan “kualitas udara.”
Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, tercatat sebagai yang paling minim membahas isu-isu tersebut, dengan temuan sebanyak 75 dalam pemberitaan dan 20 dalam visi-misi. Meskipun sering menyebut “kendaraan listrik” dan “PLTS” dalam pemberitaan, visi-misi mereka lebih condong pada kategori dasar-moderat dengan istilah “ekonomi hijau” dan “perubahan iklim.”
Sementara itu, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menunjukkan bobot kata kunci yang lebih banyak pada tingkat moderat saat membahas isu iklim dan transisi energi, walaupun jumlah temuannya tidak sebanyak pasangan lain. Isu “PLTS” sering muncul dalam pemberitaan, sementara dalam visi-misi, kata-kata seperti “ekonomi hijau” mendominasi.
“Dalam rangka memahami lebih dalam isu-isu strategis di sektor energi yang tengah dihadapi oleh Indonesia, kami berharap para peserta dapat memberikan pandangan kritis terhadap visi dan misi calon presiden terkait kedaulatan energi. Acara ini sekaligus menjadi wadah untuk Deklarasi Pemilu Damai 2024, bahwa tidak mengedepankan sentimen melainkan argumen, tidak mengedepankan emosional melainkan rasional,” ujar Dede selaku Ketua DEM Semarang.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan