Jakarta – Kehadiran deretan robot canggih dalam perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, tidak hanya menyita perhatian publik tetapi juga mendapat apresiasi dari inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), Habib Syakur Ali Mahdi.

Menurutnya, langkah Polri memperkenalkan teknologi mutakhir seperti robot dog, humanoid, tank, dan robot pertanian (agriculture) menunjukkan komitmen kuat dalam transformasi menuju kepolisian yang adaptif di era digital.

“Kita patut memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri yang telah mengambil inisiatif memanfaatkan teknologi robotik untuk meningkatkan pelayanan dan keamanan publik,” ujar Habib Syakur dalam keterangannya, Selasa (1 Juli 2025).

Ia menilai, modernisasi alat kepolisian dengan robot bukan sekadar tren global, melainkan kebutuhan strategis untuk menghadapi tantangan kejahatan yang semakin kompleks. “Ini sejalan dengan semangat kemandirian bangsa di bidang teknologi sekaligus upaya mempersiapkan SDM Polri yang kompeten di era Revolusi Industri 4.0,” tambahnya.

Habib Syakur juga menyoroti antusiasme masyarakat yang memadati Monas untuk menyaksikan langsung demonstrasi robot-robot tersebut. Menurutnya, hal ini membuktikan bahwa inovasi Polri tidak hanya bermanfaat secara operasional, tetapi juga menjadi media edukasi publik tentang kemajuan teknologi di Indonesia.

“Polri telah memberikan contoh baik bagaimana institusi negara bisa mendorong literasi teknologi masyarakat, khususnya generasi muda, melalui terobosan seperti ini,” katanya.

Ia mendukung rencana jangka panjang Polri dalam mengintegrasikan robotik ke dalam operasional kepolisian, seperti penggunaan robot dog untuk deteksi bahan berbahaya pengganti K9 atau pemanfaatan humanoid dalam pemantauan lalu lintas. Namun, ia mengingatkan agar pengembangan teknologi ini tetap mempertimbangkan aspek kebijakan etis, keamanan data, dan kesiapan infrastruktur pendukung.

“Kita berharap inovasi ini tidak berhenti di tataran pameran, tetapi benar-benar diimplementasikan dengan tepat guna, transparan, dan berkelanjutan,” tegas Habib Syakur.

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh elemen bangsa mendukung langkah Polri sembari mengingatkan pentingnya keseimbangan antara teknologi dan human touch dalam penegakan hukum.

“Teknologi adalah alat, tetapi hati nurani dan integritas petugas tetap menjadi fondasi utama kepolisian yang profesional dan dicintai rakyat,” pungkasnya.

Dengan demikian, kehadiran robot canggih di HUT Bhayangkara ke-79 tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga pintu masuk bagi kolaborasi lebih erat antara inovasi teknologi dan nilai-nilai kebangsaan.

Temukan juga kami di Google News.