Jakarta – Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak seolah-olah menjadi suatu cerita yang tak pernah berakhir, dari data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kaltara kekerasan terhadap perempuan dan anak meningkat.
Situasi ini lah yang menjadi sorotan Ketua Srikandi Pemuda Pancasila (PP) Kaltara Lili Suryani, SE., MM Dirinya mengatakan pihaknya akan terus berupaya menyuarakan pencegahan kekerasan terhadao perempuan dan anak.
Selain kegiatan Srikandi PP yang mengacu pada anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART), pihaknya juga mempunyai program untuk mengatasi permasalahan pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kaum perempuan dan anak.
Wanita yang terpilih menjadi Ketua Srikandi PP Kaltara periode 2024-2027 itu mengungkapkan, seringkali korban kekerasan, baik itu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) maupun pelecehan seksual bagi perempuan atau anak, tidak melapor ke pihak berwenang. Penyebabnya ada beberapa faktor seperti malu diketahui orang lain atau keluarga dan takut menjadi aib, menghadapi situasi tersebut, pihaknya melalui seluruh anggota Srikandi PP Kaltara siap melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya perempuan dan anak.
“Tidak hanya sekadar mengedukasi tetapi sampai tingkat advokasi, karena korban-korban ini kan psikisnya juga sampai terganggu,” ujar Ketua Srikandi, (13/09/24)
Pihaknya juga akan memberdayakan kader-kader yang ada Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Anak Ranting untuk melakukan sosialisasi terkait program kami.
Menurutnya, salah satu dibentuknya Srikandi Pemuda Pancasila (PP) di Kaltara berdasarkan keprihatinan Pemuda Pancasila melihat peran perempuan di Kalimantan Utara yang masih belum banyak terlihat. Padahal, kata wanita yang akrab disapa Lili ini, tidak sedikit perempuan di Indonesia yang bisa dan mampu menjadi ‘pahlawan’ di bidangnya masing-masing.
“Kita perlu menunjukkan kehadiran perempuan harus menunjukkan bukan hanya sebagai pelengkap, tapi juga harus menunjukkan peranan perempuan disegala bidang,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan