Bekasi – Dalam momentum bersejarah yang menandai komitmen terhadap persatuan dan perdamaian, Khilafatul Muslimin menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Dialog Kebangsaan yang digagas para tokoh dan ulama Kota Bekasi. Agenda tersebut rencananya akan digelar pada September 2025 dengan tujuan mempererat tali silaturahmi antar-elemen bangsa, memperkuat pemahaman kebangsaan, serta menumbuhkan rasa kebersamaan di tengah keberagaman.

Juru Bicara Khilafatul Muslimin, Abu Salma, dalam rilis persnya menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga stabilitas, kerukunan umat beragama, dan keutuhan bangsa. Menurutnya, dialog terbuka merupakan sarana yang efektif untuk menyamakan persepsi, menyelesaikan perbedaan secara damai, serta membangun masa depan Indonesia yang harmonis menuju cita-cita Indonesia Emas.

“Kami menolak segala bentuk radikalisme dan intoleransi yang dapat merusak sendi-sendi kebangsaan. Islam mengajarkan nilai kasih sayang, moderasi, dan toleransi, serta rahmatan lil alamin. Radikalisme tidak memiliki tempat dalam ajaran agama yang benar,” tegas Abu Salma.

Ia juga mengecam keras segala bentuk kekerasan dan ekstremisme yang mengatasnamakan agama. Khilafatul Muslimin, lanjutnya, mengajak seluruh pihak untuk kembali kepada ajaran Islam yang damai serta menjauhi propaganda yang menyesatkan dan berpotensi memecah belah persaudaraan bangsa.

Lebih lanjut, Abu Salma mengajak seluruh umat Islam serta komponen masyarakat lainnya untuk menjadikan Dialog Kebangsaan sebagai tonggak komitmen baru dalam menjaga persatuan. “Mari kita singkirkan perbedaan, rangkul keragaman, dan fokus pada tujuan bersama: menciptakan bangsa yang adil, makmur, dan damai,” ujarnya.

Khilafatul Muslimin menegaskan kesiapannya untuk bekerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah, tokoh agama, maupun masyarakat sipil, dalam mewujudkan cita-cita tersebut. “Kami ingin menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang ramah, inklusif, dan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia,” pungkas Abu Salma.

Temukan juga kami di Google News.