Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Anak Betawi (DPP FORKABI) menggelar deklarasi “Jaga Kampung” di hotel Mega Anggrek di kawasan Jakarta Barat, Sabtu siang (20/9/2025).
Hadir puluhan perwakilan pimpinan DPP FORKABI, DPD FORKABI, DPC FORKABI Se Jabodetabek, dan Srikandi FORKABI.
Ketua Umum DPP FORKABI, Abdul Ghoni mengatakan, semua jajaran mulai dari DPP hingga di tingkat Sub Ranting harus melakukan monitoring agar kejadian seperti beberapa waktu lalu, kerusuhan, tindakan anarkisme hingga kriminal tidak kembali terulang.
“FORKABI sebagai Ormas dengan kearifan lokal harus bisa menjaga kampungnya. Jangan sampai ada orang-orang, khususnya dari luar yang ingin merusak keamanan dan suasana kondusif di kampung kita, Jakarta,” kata Ghoni kepada sejumlah wartawan usai deklarasi.

Ghoni menjelaskan, Jakarta adalah kota multietnis, multiagama yang harus kita hormati dan jaga persatuannya. Jaga kampung ini merupakan implementasi nyata #JagaJakarta yang digaungkan Gunernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Jangan sampai kampung kita ini diacak-acak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dari luar Jakarta, memecah belah persaudaraan kita. Tidak kalah penting, kita jangan mudah diadu domba. Saya yakin mereka yang demo anarkis, merusak fasilitas Transjakarta dan pos-pos polisi,” kata Ghoni menegaskan.
Mantan anggota DPRD DKI Jakarta itu meminta seluruh jajaran FORKABI se-Jabodetabek yang berjumlah 190.000 orang untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan penegak hukum agar Jaga Kampung ini bisa berjalan optimal. Kemudian, menyampaikan hasil Deklarasi Jaga Kampung ini kepada seluruh anggota, keluarga, dan warga di lingkungan tempat tinggal.
“Tingkatkan kewaspadaan dan lakukan deteksi dini potensi gangguan keamanan ketertiban, dan ketentraman masyarakat. Koordinasikan segera dengan instansi terkait jika ada potensi gangguan itu,” ucapnya.
Ia menyebut peristiwa demo anarkis itu sebagai suatu kecolongan dari masyarakat, karena kurang peka terhadap sinyalemen. “Mereka dimobilisasi oleh orang-orang yang memang membuat onar Jakarta. Mereka datang lalu menempati kontrakan di pinggiran Jakarta, sehingga pada saat kejadian mereka datang bagai semut,” ucap Bang Ghoni.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP FORKABI, Syarif Hidayatullah mengingatkan agar setiap aksi penyampaian pendapat atau unjuk rasa sebagai bagian dari demokrasi agar dilakukan dengan baik, tanpa perlu tindakan anarkistis.
Deklarasi ini menjadi momen meneguhkan komitmen kebangsaan dari Ormas Betawi yang memiliki semangat merawat NKRI.
“Penyampaian pendapat di muka umum diatur di Undang Undang, tapi harus juga dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Tidak berbuat kerusuhan dan merusak, apalagi fasilitas umum,” ucapnya.
Ia juga mengajak warga Betawi, khususnya generasi muda untuk menghindari diri, dan dapat mencegah tawuran hingga narkoba.
“Tawuran bukan menjadi budaya orang Betawi. Jangan sampai ada tawuran, kita yang ada di FORKABI harus bisa mencegah atau melerai jika ada konflik. Utamakan dialog dalam menyelesaikan masalah,” tutur Syarif.
Tampil menyampaikan sambutan adalah Ketua DPC FORKABI Jakarta Selatan, Dimas D Pratama dan Perwakilan dari DPC FORKABI Depok. Hadir dalam kegiatan itu Srikandi FORKABI. Acara deklarasi diakhiri dengan sesi foto bersama.
Tinggalkan Balasan