Jakarta – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jakarta Selatan, Muhammad Nadzir Ahyau’ilmi, menyampaikan dukungan penuh terhadap kebijakan Polri dan Pemerintah dalam menjaga kerukunan antarumat beragama serta memperkuat toleransi di tengah masyarakat Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum dialog kebangsaan bertema “Merawat Persaudaraan di Tengah Keberagaman”, yang digelar di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat (13/6). Nadzir menegaskan bahwa kerja keras Polri dan Pemerintah dalam menjaga keharmonisan sosial patut diapresiasi dan didukung secara aktif oleh elemen pemuda dan mahasiswa.
“Polri dan Pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman. PMII Cabang Jakarta Selatan siap menjadi mitra strategis dalam menjaga ruang-ruang publik dari narasi intoleransi dan radikalisme,” ungkap Nadzir dalam sambutannya.
Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 11 Dzulhijjah 1445 Hijriah, Nadzir juga mengajak seluruh kader PMII dan masyarakat luas untuk menjadikan momentum hari besar keagamaan ini sebagai sarana memperkuat nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian sosial, serta solidaritas antarumat beragama.

“Iduladha bukan hanya tentang ibadah kurban, tapi juga tentang keikhlasan, persaudaraan, dan semangat berbagi. Ini saat yang tepat untuk mempererat hubungan antarumat, menunjukkan bahwa agama membawa pesan damai, bukan perpecahan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa semangat pengorbanan yang diajarkan melalui kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengutamakan kepentingan bersama di atas ego kelompok maupun golongan.
Dalam kesempatan itu, Nadzir mengimbau masyarakat untuk merayakan Iduladha dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan saling menghargai antar pemeluk agama, terlebih di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks.
“Kami berharap momen Iduladha ini memperkuat tekad kita semua untuk menjaga Indonesia sebagai rumah bersama. Mari saling menjaga, saling menghormati, dan terus bergandengan tangan dalam bingkai kebhinnekaan,” tutup Nadzir.
Tinggalkan Balasan