Jakarta – Ketua Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI’98), Willy Prakarsa, mengajukan inisiatif menarik dalam menyikapi Pemilu, Pilpres, dan Pilkada serentak yang akan datang. Dia menganjurkan agar semua peserta pemilihan menandatangani pakta integritas dan bersiap dengan motto “Siap Menang, Siap Kalah, dan Gentlemen”.
Pemikiran ini muncul sebagai respons atas dinamika politik pasca-Pemilu 2024, terutama dalam konteks reaksi dari pihak yang kalah dalam kontestasi politik.
“Kita ambil edukasinya gegara Prabowo-Gibran menang pihak-pihak yg kalah tuduh lakukan kecurangan, tanpa bisa tunjukan bukti-bukti kecurangan. Menuduh tanpa dapat menyajikan bukti konkret, meninggalkan kesan bahwa kerja keras dan dedikasi KPPS, KPU, dan BAWASLU tidak dihargai,” kata Willy Prakarsa kepada awak media, Sabtu (30/3/2024).
Willy Prakarsa menduga, pihak yang kalah dalam Pilpres 2024, menggunakan demonstrasi sebagai ajang untuk mengekspresikan ketidakpuasan politik tanpa upaya konstruktif untuk mencari solusi.
Bahkan demonstrasi dianggap sebagai bagian dari rekreasi politik yang lebih mengarah pada permainan kekuasaan daripada upaya memperbaiki sistem.
“Demonstrasi jadi bagian dari ajang rekreasi politik untuk daya tekan lakukan bargaining position biar terkesan ada indikasi politik dagang sapi,” celetuknya.
Ia juga menyoroti penggunaan agama sebagai komoditas politik, yang sering kali digunakan untuk tujuan tertentu tanpa memperhatikan nilai-nilai integritas dan keadilan. Padahal suara rakyat harusnya dihargai sebagai manifestasi dari demokrasi yang beradab.
“Fakta kalau rakyat Indonesia sudah muak dan suara rakyat suara Tuhan ‘Vox Populi Vox Dei’ terbukti diberikan 96.000.000 lebih Nyaris 59% tembus pilih Prabowo-Gibran dan menghukum para pelaku yang kerap jual agama dan ayat,” tandasnya.
Aktivis 98 ini juga menyatakan apresiasinya atas pencapaian dalam menjadikan demokrasi di Indonesia sebagai demokrasi yang beradab di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Meskipun tidak tanpa tantangan, namun upaya pemerintah dalam membangun demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan telah membuahkan hasil yang positif.
“Era Jokowi dan Jajarannya mampu jadikan demokrasi di Indonesia Demokrasi beradab,dan sukses dalam kinerjanya,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan