JAKARYA – Kapolda Metro Jaya diwakilkan oleh Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan, S.I.K., M.H menerima audiensi Pemuda Katholik di Lantai 15 Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Selasa, 15 Februari 2022.
Pada kesempatan tersebut, Ketua dan para kader Pemuda Katholik menyampaikan dukungan kolaborasi mengenai berbagai perkembangan terkait peran pemuda DKI Jakarta dalam menyikapi Tahun Toleransi Nasional seperti yang yang dicanangkan oleh Kementerian Agama RI serta peran pemuda dalam menyongsong tahun Pemilu di 2024.
Para Pengurus dan kader Pemuda Katolik yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Robertus Bondan Wicaksono, SE., ME (Ketua Pemuda Katolik DKI Jakarta), Novita Sari, S. Ikom (Wakil Ketua Komda Bidang Lingkungan Hidup), Julius Fernando H Sihombing (Bendahara Pemuda Katolik DKI Jakarta), Yopee Butar Butar (anggota), dan Jutan Manik, M.Han sebagai Sekretaris OC Muskomda DKI Jakarta.
Pada pertemuan ini juga dibahas langkah dan upaya peningkatan peran pemuda dalam menghadapi tahun Pemilu 2024.
Direktur Intelkam mengingatkan agar semua pihak harus belajar dari pengalaman tahun politik sebelumnya. Bagaimana polarisasi yang tercipta setelah Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 di Ibu Kota Negara, DKI Jakarta.
“Jadi pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya tetap akan mengandeng seluruh elemen masyarakat, khususnya organisasi-organisasi kepemudaan dalam melakukan antisipasi akan terjadinya konflik besar yang terjadi di tengah-tengah masyarakat DKI Jakarta,” ungkap Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan.
Menurutnya, DKI Jakarta sampai sejauh ini masih menjadi barometer dari daerah-daerah lain di Indonesia. Dan tidak bisa pungkiri bahwa konflik di tahun politik itu tentu ada, namun *bagaiamana* bisa mengatur atau biasa dikatakan “manajemen konflik” agar konflik tidak berkepanjangan hingga menimbulkan korban bahkan polarisasi di masyarakat.
“Tentu langkah-langkah itu perlu kita perlu gandeng seluruh elemen masyarakat dalam penanganannya,” tambah Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan.”
Dalam kesempatan yang sama, Bondan Wicaksono melihat bahwa perlunya peran pemuda berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, khususnya dengan Kepala Daerah Pemerintahan DKI Jakarta dalam menciptakan sebuah icon toleransi, seperti kampung moderasi atau kampung toleransi.
“Kita lihat contohnya seperti di Universitas Pancasila, dimana disana terdapat 6 rumah ibadah dibangun sejajar dalam satu wilayah dari berbagai agama yang menjadi representasi umat yang ada di Indonesia. Apalagi DKI Jakarta ini sangat majemuk, jadi sudah sepatutnya kita ciptakan situasi-situasi yang kondusif dalam melawan tindakan-tindakan intoleransi di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta,” ucap Bondan.
Senada dengan Ketua Pemuda Katolik, Jutan Manik sebagai salah satu alumni Universitas Pertahanan mengharapkan Pancasila dijadikan acuan cara berpikir masyarakat Indonesia, terlebih khusus masyarakat DKI Jakarta untuk melawan gerakan-gerakan intoleransi.
“Jadi kita semua harus mengamalkan nilai-nilai Pancasila yang telah disepakati bersama oleh _founding fathers_ sebagai ideologi bangsa. Pancasila itu harus menjadi acuan dari cara berpikir, bertindak, bernalar, berelasi semua anak-anak bangsa itu agar tidak terjadi yang namanya intoleransi,” ujar Jutan Manik yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komda Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Ideologi Pancasila.
Jutan berharap agenda audiensi pada hari ini tidak akan selesai begitu saja, namun justru sangat mendorong akan adanya kegiatan yang perlu dilakukan bersama dalam waktu dekat, seperti kegiatan webinar tentang “Peran Pemuda dalam Menyikapi Tahun Toleransi 2022 dan Tahun Pemilu 2024″ pada 26 Februari mendatang.
Dalam hal ini Bapak Kapolda Metro Jaya, Bapak Pangdam Jaya, dan Gubernur DKI Jakarta akan diundang sebagai Narasumber kunci untuk mensosialisasikan Nilai-Nilai Pancasila dalam berbangsa dan bertanah air kepada masyarakat di Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta.