JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta agar cermat dalam memilih dua menteri pengganti yang belakangan ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK).
Makanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu disarankan melibatkan lembaga antirasuah dalam melakukan proses seleksi sebagai pengganti jika benar akan dilakukan reshuffle kabinet.
“Semoga reshuffle itu benar adanya, Presiden Jokowi dapat pensiunkan Menteri asal parpol dan prioritaskan Menteri dari kalangan profesional,” ungkap Wasekjen JARI 98 Donny Fraga Wijaya, hari ini.
Dia pun mengusulkan sosok yang layak untuk mengisi posisi Menteri yang saat ini berurusan dengan KPK maupun Menteri yang tidak potensial bekerja. Sosok yang dimaksud JARI 98 itu adalah Komjen Pol Gatot Eddy Pramono.
“Diperiode kedua ini, Presiden Jokowi sebenarnya sudah tidak ada beban. Tinggal sekarang Presiden harus berani memilih menteri yang clear soal integritasnya, supaya enggak membebani citra Presiden yang banyak tersandera kasus korupsi, membebani pemerintahan Jokowi. Dan sosok Wakapolri layak mendapatkan posisi Menteri jika nanti ada reshuffle kabinet,” beber Donny.
Menurutnya, integritas dari sosok Komjen Pol Gatot Eddy tidak bisa diragukan lagi dan bisa membenahi citra korup yang digambarkan ditengah masyarakat.
“KPK dalam hal ini bisa dilibatkan, dan insya Allah jika ada fit and proper test, Komjen Pol Gatot bisa lolos dari uji integritasnya dan beliau tidak memikirkan kelompok, golongan atau dirinya sendiri,” pungkasnya.