JAKARTA – Akhir tahun ini, Partai Golkar akan menggelar musyawarah nasional (Munas). Kandidat calon Ketua Umum yang akan dipilih dalam Munas pun kian mengerucut, salah satu nama yang diidolakan adalah Bambang Soesatyo (Bamsoet). Nama Bamsoet yang memiliki banyak pengalaman itu mencuat lantaran berpeluang lebih besar untuk terpilih memimpin Golkar. Bamsoet yang kini duduk sebagai Ketua DPR RI itu dianggap bisa menjaga roh partai kembali pada jalurnya dan bisa mengulangi kejayaan seperti era Soeharto.
Ketua Akar Muda Beringin (AMB) Benny Edysaputra Sijabat mengaku merindukan Golkar seperti dahulu sehingga bisa memberikan harapan baru dan kepercayaan masyarakat.
“Saya merindukan Golkar yang seperti dulu. AMB kami bentuk karena ingin menjernihkan dan menghancurkan batu karang serta ingin membangun negeri,” ungkap Benny saat diskusi bertema “Pandangan Orang Muda dalam Menyikapi Dinamika Partai Golkar Menjelang Munas” yang diinisiasi Akar Muda Beringin (AMB) di Ballroom Hotel Puri Mega Matraman Jakarta, Jumat (9/8/2019).
Hal senada juga diutarakan, Jhon R Siregar yang memastikan kehadiran Bamsoet bisa mengakomodir kegelisahan anak muda untuk menjawab masalah di Partainya. Pihaknya ingin figur yang memimpin partai Beringin itu bisa merangkul anak muda dan jangan sampai beringin ini menjadi tumbang, serta menjadi cerita masa lalu di Museum.
“Sosok yang mampu mengakomodir perubahan agar lebih baik kedepannya semua bermuara kepada Bambang Soesatyo. Munas jangan sampai aklamasi terjadi,” tutur Jhon yang juga dari AMB.
Ditempat yang sama Wakil Ketua BPPG Adi Baiquni menyayangkan era kepemimpinan Airlangga saat di Golkar tidak memiliki tujuan untuk masa depan partai melainkan untuk masa depan pribadinya sendiri. Makanya, dia menginginkan agar kedepannya, figur pemimpin itu bisa mengedepankan anak muda.
“Kami yakin alam akan menseleksi itu semua. Kepemimpinan sekarang dengan kepentingan anak muda tidak dirasakan secara langsung. Kami sangat mengharapkan yang memimpin itu dari kalangan muda, dan yang sudah merealisasikan kepentingan anak muda itu hanya Bambang Soesatyo,” kata Adi Baiquni.
“Ini menjadi momentum sangat penting dalam menseleksi kepemimpinan Golkar kedepan agar lebih baik lagi. Kepentingan anak muda bukan hanya wacana saja,” sebut Adi Baiquni lagi.
Lebih lanjut, Ketua DPP Partai Golkar Elvis Junaidi menjelaskan bahwa fakta yang bakal terjadi pada 2024 nanti hampir 50 persen akan diisi oleh tokoh-tokoh muda dan pemilu muda. Elvis memiliki keinginan Golkar bisa dipimpin sosok yang mengantarkan partainya kedepan apalagi sudah mempunyai struktur organisasi sampai ke desa.
“Masalah yang ada adalah Golkar partai jadul dan kurang memberi ruang kepada regenerasi nya. Munas kedepan akan kita coba beri sisi ruang pada Munas nanti. Saya menyakini Bamsoet bisa memimpin Golkar lebih baik lagi,” bebernya.
Lebih jauh, Elvis mengatakan bahwa sudah saatnya partai Golkar bisa membedakan antara pegawai partai dengan politisi partai. Sudah saatnya parpol bermitra dengan universitas, menyamakan dalam persepsi dan kader muda bisa ikut ambil alih agar terlibat aktif dalam permainan politik. Kedepan politik membutuhkan para kader muda dan mumpuni yang memilki integritas dan mampu bersaing.
“Sudah saatnya generasi muda memiliki ruang,” tandasnya.
Turut hadir juga narasumber lainnya dalam acara diskusi tersebut yakni Wakil Ketua Umum MKGR Amran Amir, Pengamat Politik Sosial Politik Alexander Spinoza dan Pengamat Politik UNJ Ubedillah Badrun.