JAKARTA – Sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diduga mengkriminalisasi Gubernur Papua Lukas Enembe terus menuai protes. Kali ini Aliansi Masyarakat Papua (AMP) Bela Lukas Enembe menggelar aksi unjuk rasa di Gedung KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019). 

Kedatangan pendukung Lukas Enembe nampak melakukan aksi teatrikal bersih-bersih dengan cara menyapu kotoran sampah di halaman Gedung KPK menggunakan sapu lidi. Hal ini dilakukan sebagai simbol membersihkan pengaruh jahat kepada KPK serta membersihkan syahwat politik dan nafsu kekuasaan yang tak selaras dengan nafas KPK itu sendiri.

“KPK harusnya mendukung kemajuan bumi Cenderawasih. KPK jangan jadi alat politik tertentu. KPK harus netral tidak boleh terpengaruh suruhan politik dalam bekerja. Seharusnya KPK meski mendukung penuh kinerja Lukas Enembe dalam membangun tanah Papua. Bukan melakukan hal hal diluar koridor hukum dan membunuh karakter pemimpin yang bijak,” tegas Koordinator aksi Otis Iryo, hari ini.

Mereka juga guna mendesak Agus Rahardjo cs menghentikan aksi kriminalisasi terhadap Lukas Enembe dan meminta maaf terhadap kepada seluruh rakyat Papua. Lantaran tindakan lembaga anti rasuah tersebut melukai rakyat seluruh Jakarta.

“Kami lakukan aksi solidaritas mendukung Bapak Lukas Enembe dan mendesak KPK menghentikan segala bentuk OTT yang terskenario, terstruktur dan sistemastis terhadap Gubernur Papua,” terang Otis.

Otis juga menekankan bahwa Gubernur Papua Lukas Enembe bukanlah sosok koruptor, untuk itu KPK jangan melakukan pembunuhan Karakter. Untuk itu lembaga anti koruptor harus setop putar balikkan fakta yang menimbulkan opini dan pemahaman yang salah di masyarakat. 

“KPK pilih minta maaf atau bayar denda KPK  Rp 10 Triliun karena telah mencemarkan nama baik Gubernur Papua atas skenario OTT tanpa bukti di Hotel Borobudur Jakarta 2 Februari lalu,” cetusnya.

“Bila perlu bentuk Pansus untuk tindak lanjuti operasi tak profesional KPK. Waspadai faksi-faksi didalam internal KPK yang berupaya melakukan pembunuhan karakter terhadap Lukas Enembe,” pungkasnya.