JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengatakan bahwa HUT 79 Polri harus dimaknai sebagai bagian dari integrasi antar institusi dalam hal penegakan hukum.
Hal ini disampaikan agar antar institusi saling bekerja sama, bukan hanya mengandalkan Polri untuk melakukan penindakan hukum dan pengamanan negara.
“Saya kira ini momentum yang baik, di mana Polri sebagai institusi penegak hukum dan keamanan ketertiban negara harus menjadi pioneer, namun jangan sampai yang lain membiarkan Polri bekerja sendiri,” kata Habib Syakur seperti dilansir Holopis.com, Minggu (22/6/2025).
Kerja sama tersebut menurutnya, meliputi ; pemberantasan kriminalisme dan premanisme, penindakan pelaku kejahatan korupsi, penipuan, judi online, perdagangan orang, narkotika, hingga terorisme.

Baginya, pekerjaan itu akan jauh lebih berat jika dikerjakan sendiri-sendiri. Namun jika ada sinergi yang konkret dari lintas organisasi dan lembaga pemerintah, tentu langkah semesta dapat ditempuh.
“Judi online masih jadi pekerjaan rumah kita ya. Narkotika, pemberantasan korupsi, premanisme berkedok ormas dan sejenisnya, bahkan terorisme, radikalisme dan intoleran. Ah, itu jelas pekerjaan yang sangat butuh sinergitas,” tuturnya.
Oleh sebab itu, ia yakin Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo mampu membawa organisasi Polri menjadi lebih baik, profesional, dan berintegritas.
“Saya tentu harus optimis, rakyat harus optimis, dan umat juga ikut optimis, bahwa Polri akan menjadi institusi yang jauh lebih baik lagi,” tukasnya.
Di samping itu, ia juga berpesan agar Kapolri Listyo Sigit terus membangun soliditas dan sinergitas dengan pimpinan lembaga lain, sehingga kerja-kerja Polri tidak menjadi ajang untuk saling unjuk gigi.
“Jangan sampai, ini kan pekerjaan semesta, untuk bangsa dan negara. Polri harus bisa bersinergi dengan Kejaksaan Agung, dan begitu juga sebaliknya. Juga perlu bersinergi dengan KPK, TNI, BIN, dan sebagainya. Ini kolaborasi untuk masa depan Indonesia kita tercinta,” tandasnya.
Lebih lanjut, ulama asal Malang Raya ini juga memperingatkan kepada jajaran Polri di seluruh Indonesia untuk selalu patuh dan taat pada Sumpah Bhayangkara, Pancasila, serta Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Sebab dengan itu, ia yakin insan Polri akan menjadi pribadi yang jujur, ikhlas mengabdi kepada institusi, bangsa dan negara.
“Rakyat akan semakin percaya dan cinta dengan Polri, sepanjang insan Polri tidak melanggar Undang-Undang, selama mereka patuh pada sumpahnya. Saya kira hanya itu modal besar Polri akan dibersamai rakyat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan