Jakarta – International NGO Forum on Indonesian Development (INFID) bersama koalisi masyarakat sipil menyelenggarakan Festival Hak Asasi Manusia (Festival HAM) 2025 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, selama September 2025. Festival HAM tahun ini mengangkat tema “Orang Muda Merawat Beda: Jaga Demokrasi, Keadilan, Kebebasan”. Festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan panggung perlawanan kreatif terhadap ancaman kemunduran demokrasi, meningkatnya eksklusivisme, dan tantangan terhadap pemenuhan hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.

Visi Utama: Merawat Keberagaman sebagai Fondasi Bangsa

Festival HAM 2025 lahir dari kesadaran kritis bahwa keberagaman, sebagai kekuatan utama Indonesia, sedang menghadapi ujian serius. Data SETARA Institute (2023) menunjukkan adanya 217 kasus pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) pada tahun 2023. Survei INFID pada 2021 mengungkap bahwa 42,5% orang muda masih memegang pandangan yang menganggap keyakinannya adalah mayoritas dan cenderung intoleran terhadap keyakinan lainnya, khususnya yang minoritas. Hal ini diperparah pula dengan perilaku dan kebijakan diskriminatif hingga krisis iklim yang memperparah konflik sosial, memperlebar ketimpangan, dan meningkatkan kerentanan kelompok marginal.

“Festival HAM ini bukanlah perayaan atas kondisi HAM yang telah sempurna, melainkan respond orang muda terhadap dinamika sosial dan politik yang mengikis toleransi dan persatuan,” ujar Abdul Waidl, Program Manager INFID. “Ini adalah ajakan untuk bertindak. Orang muda adalah agen perubahan yang siap merawat perbedaan, menjaga api demokrasi tetap menyala, dan Mewujudkan Indonesia yang inklusif dan adil” tambah Waid.