Jakarta – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Asalkan tidak ada pembatasan pembelian, khususnya terhadap subsidi solar. 

Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan, pengusaha truk yang menyediakan layanan angkutan barang mendukung kenaikan harga BBM. Akan tetapi, dia meminta agar pasokan solar subsidi bisa selalu tersedia baik di dalam maupun luar Jawa. 

“Kalau dinaikkan harga BBM bersubsidi kami sangat setuju. Tapi suplainya jangan dibatasi karena kalau ada pembatasan membuat kami kesulitan. Sekarang ini solar subsidi sudah cukup langka khususnya di daerah luar Jawa,” jelasnya.

Kenaikan harga BBM subsidi, lanjut Gemilang, sudah tidak terelakkan lagi akan mengerek tarif logistik atau angkutan barang menggunakan kendaraan truk. Hal tersebut akan dikomunikasikan dengan pengguna jasa setelah adanya keputusan terkait dengan naiknya harga BBM.

Sebelumnya (Minggu, 21/8), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya sempat mengatakan bahwa Kepala Negara akan mengumumkan kenaikan BBM pada pekan depan. 

Dikatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun skema penyesuaian harga BBM guna mengurangi beban subsidi dari APBN. Namun tetap dengan memperhatikan dampaknya terhadap masyarakat. 

“Yang perlu diingat, keputusan akhir tetap di tangan Presiden. Namun langkah awal yang perlu dilakukan adalah memastikan pasokan Pertamina untuk Pertalite dan Solar tetap lancar distribusinya,” terang Luhut dalam keterangan resminya, Minggu (21/8).

Sebagai gambaran, harga keekonomian Pertalite saat ini sudah berkisar Rp 13.150 per liter, namun harga jualnya masih Rp 7.650 per liter. Dengan opsi kenaikan Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, beban inflasi yang akan ditanggung akibat pergerakan harga BBM bersubsidi ini masih dapat ditekan di bawah 1 persen.

Temukan juga kami di Google News.