Boyolali – Dewan Syariah Kota Surakarta atau DSKS dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) beserta ormas islam Solo Raya, menggelar kegiatan longmarch dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1444 Hijriah sekaligus memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan 11th Asean Para Games 2022 di Solo, Minggu 31 Juli 2022.

Dalam doa dan harapan, DSKS berdoa dan berharap bahwa kegiatan tersebut nantinya dapat membawa persatuan dan kebaikan serta keberkahan kepada seluruh peserta dan juga bagi bangsa dan negara, mereka juga berdoa semoga kedepan Indonesia selalu dilimpahkan kemakmuran dan selalu dianugerahi oleh Allah pemimpin yang adil dan amanah.

Yang menarik, dalam kesempatan tersebut, DSKS juga menyampaikan dukungannya pada penyelenggaraan Asean Para Games ke 11 yang saat ini tengah diselenggarakan di kota Solo, 30 Juli hingga 6 Agustus 2022.

Melalui pernyataannya, Ustadz Abdul Khoir mewakili DSKS mengucapkan selamat atas pelaksanaan Asean Paragames ke 11 di kota Solo.

“DSKS berharap semoga terjalin kerukunan, kebersamaan dan sekaligus kepedulian kita terhadap penyandang disabilitas. Dan kita berharap, event ini menjadikan Solo terkenal bukan hanya di level nasional tetapi juga di level internasional khususnya Asia Tenggara, bahwa kota Solo adalah kota yang ramah terhadap para penyandang disabilitas. Dari Solo kami titipkan salam kepada dunia bahwa Solo adalah kota yang ramah terhadap penyandang disabilitas” ujar Abdul Khoir, Minggu 31 Juli 2022.

Longmarch tersebut mengambil titik start dari Sawahan Ngemplak Boyolali dan di ikuti oleh kurang lebih 41 elemen umat Islam yang terdiri dari ormas, majelis taklim, remaja masjid, pondok pesantren dan lembaga kajian yang ada di wilayah Solo Raya dan sekitarnya, dengan jumlah peserta sekitar 1200 orang.

Longmarch tersebut diperkirakan menempuh jarak sekitar 8 kilometer, dengan mengambil finish di daerah Simo kabupaten Boyolali.

Ratusan peserta nampak antusias sudah mendatangi lokasi kegiatan sejak pagi, mereka membawa berbagai atribut dan aksesoris yang mencolok, diantaranya adalah bendera tauhid beserta bendera merah putih, tak lupa juga ikat kepala dengan lambang tauhid serta ikat merah putih, dan berbagai atribut identitas lainnya.

Dengan penuh semangat mereka membentuk barisan, serta memekikkan yel-yel dan takbir sebagai bentuk semangat dan kekompakan kelompok, serta beberapa mars pemompa semangat.

Acara itu sendiri dimulai tepat pukul 07.30 WIB dan diawali dengan orasi serta pesan dari beberapa ustadz, diantaranya adalah ustadz Nashirudin, ustadz Suro Wijaya, serta ustadz Edi Lukito dan lain-lain.

Dalam kesempatan tersebut, ustadz Edi Lukito menekankan kepada para peserta untuk terus menerus membangun ukhuwah dan semangat 45, mewarisi perjuangan para pejuang dan ulama yang memerdekakan bangsa, sehingga para peserta dapat berkontribusi pada negara Indonesia yang saat ini tengah menyongsong ulang tahun ke 77.

Tepat sekitar pukul 08.00 WIB, secara simbolis peserta mulai dilepas dan secara tertib berbaris sesuai kelompoknya masing-masing menuju tempat yang dituju di Simo Boyolali.

Di sepanjang jalan, dari mulai anak-anak, pemuda hingga orang tua antusias dan penuh semangat mengikuti longmarch dengan penuh kegembiraan.

Temukan juga kami di Google News.