JAKARTA – Partai Gerindra mengimbau Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) meninjau kembali pelaksanaan jadwal debat terakhir Pilpres 2019, yang sudah direncanakan 13 April 2019. Mengingat momentum itu berpotensi merugikan suara pasangangan calon Presidan dan Wakil Presiden di Pilpres 2019.
Pasalnya, para pasangan calon baik itu, Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi tidak cukup memiliki waktu mengklarifikasi perihal yang belum valid ke publik saat proses debat terakhir. Mengingat tanggal 14 April 2019 sudah memasuki masa tenang, yang juga diketahui sebagai larangan berkampanye.
Sebaiknya, lanjut Ilal, debat terakhir dimajukan lebih awal sehingga masih ada ruang bagi pasangan calon yang hendak melakukan klarifikasi guna menampik hal hal yang tak sesuai dilontarkan lawan.
“Tetapi seharusnya jangan terlalu mepet waktunya. Sangat disayangkan waktu habis tanggal 14 masuk masa tenang jadi kami enggak bisa counter hal-hal yang bersifat merugikan. Saya berharap bahwa kpu mengganti kembali, tapi hanya sebagai usulan atau himbauan kepada kpu, supaya tidak terlalu mepet waktunya,” kata Politisi Partai Gerindra Ilal Ferhard, kepada wartawan Kamis (14/3/2019).
Sementara itu, anggota Komisi II DPR RI Zainudin Amali menyatakan bila ada yang tak sepakat soal jadwal debat capres -cawapres terakhir lantaran dianggap terlalu mepet, maka penting dibahas kembali bersama KPU RI sebagai penyelenggara guna dicari jalan keluarnya.
“Saya pribadi setuju sj klau kedua belah pihak (Tim paslon 01 dan 02) bersepakat dengan KPU untuk memajukan hari pelaksanaan debat terkhir ini. Hasil kesepakatan itulah yang harus segera diumumkan ke publik,” tuturnya.
WNI yang menetap di Australia Ardhi juga mengingatkan agar KPU bisa bersikap bijak untuk memajukan jadwal debat sebelum tanggal pelaksanaan pencoblosan di Australia yakni tanggal 13 April.
“Tanggal 13 April, kami di Australia serentak melaksanakan Pemilu, sangat bijak dan penting jika KPU memajukan jadwal debat sebelum tanggal tersebut. Tidak lucu jika kami sudah menentukan pilihan sementara kedua calon masih berpromosi janji dan visi,” pungkas pria asal Surabaya ini.