Batubara – Penyebaran berita hoax, fitnah dan ujaran kebencian semakin massif terlebih pada tahun politik menjelang Pilpres 2019 dirasakan telah mencapai tahap mengkhawatirkan hingga butuh penangan bersama pemerintah, aparat penegak hukum dan elemen pemuda. Hal itu diungkapkan Ketua GP Ansor Batubara Burhan saat memberikan pernyataannya dalam kegiatan dialog kebangsaan Generasi Muda Melawan Hoax yang di inisiasi GP Ansor Batubara dan DPD KNPI Batubara di hadiri OKP dan Organisasi kemahahasiswaan se Batubara.Sabtu (9/2/2019).
Dalam pernyataan sikap bersama generasi muda batubara mengatakan, hoax adalah kebohongan. Kebohongan adalah kejahatan yang harus dibinasakan, karena dapat merusak tatanan berkehidupan dan berkebangsaan dan merusak perdamaian.
Karena itu, jihad melawan hoax sebagai tindakan perang melawan kebohongan yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita siap menggerakkan seluruh potensi generasi muda melawan untuk hoax dan ujaran kebencian sebagai wujud menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Kemudian menolak politik identitas dan mendukung Pilpres yang demokratis, jujur, dan berkualtitas,” katanya.
Ketua DPD KNPI Batubara, Rafdinal Maliki mengajak segenap generasi muda di Batubara untuk berani dan bersatu melawan hoax yang telah merusak tatanan kemasyarakatan, khususnya pemuda.
“Hoax terlihat sangat efektif merusak generasi. Kita lihat sekarang berita hoax sudah sampai keseluruh lapisan masyarakat terlebih generasi muda melalui media sosial,” ujarnya.
Sementara itu Koordinator Nasional Anak Muda Nahdatul Ulama, Ahmad Riduan Hasibuan menuturkan, generasi muda harus memenangkan yang haq dan mengalahkan yang hoax. Siapa saja yang menyebar berita hoax, maka akan melawan pemuda.
Selama ini ternyata putaran informasi hoax menyasar generasi muda. Pemuda menjadi sasaran empuk hoax, karena pemuda tidak bisa mengontrol emosinya. Jadi, pihak yang sangat potensial menghadang berita hoax adalah pemuda, dan pemuda harus bersatu” pungkasnya.
” Pemuda harus bersatu menangkan yang haq dan kalahkan yang hoax, siapa saja yang menjadi produsen hoax untuk kepentingan politik harus dikalahkan’ Tutupnya.
Pernyataan sikap melawan hoax dituangkan dalam satu naskah kesepakatan dan ditandatangani Ahmad Riduan Hasibuan ( Koornas AmaNU ), Renold Asmara ( Asisten II Bupati Batubara ), Burhan ( Ketua Ansor Batubara ), Refdinal Maliki ( Ketua DPD KNPI Batubara ), Firman Akbar ( Sapma IPK Batubara ), Edison Pasaribu ( DPC PPM ), Muhammad Khair (PD IPM Batubara ), Rahmadi ( PC IMM Batubara ), Erwinsyah ( PK KNPI Talawi ), Kamaluddin ( Insan Pers )