KUNINGAN – Dukungan kepada pasangan calon Presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin terus mengalir menjelang Pilpres 2019. Kali ini, dukungan nyata datang dari sejumlah kiai dan para santri yang tergabung dalam Jaringan Intelektual Muda Santri (JIMSA) Pondok Pesantren (Ponpes) Salafi Nurul Jadid Al Jauhar, Kuningan, Jawa Barat.

Ratusan santri dan kiai beserta warga berkumpul di Lapangan Desa Kutaraja, Kecamatan Maleber, melangsungkan istighasah dan deklarasi dukungan ke pasangan nomor urut 01, Kamis (31/1/2019) pagi. Acara itu turut dihadiri Ketua DPRD Kuningan Rana Suparman, sekaligus tim pemenangan Jokowi-KH Ma’ruf Amin wilayah Kuningan.

Dewan Guru Ponpes Salafi Nurul Jadid Al Jauh Said Sabiq mengatakan, para kiai dan santri mengadakan istigasah dan berdoa bersama untuk kerukukan dan mendeklarasikan dukungan ke Jokowi-KH Ma’ruf Amin.

“Pak Jokowi ini sudah terbukti membawa perubahan nyata dalam kepemimpinannya. Dan yang paling inti, guru kami KH Ma’ruf Amin ditunjuk sebagai wakilnya. Dukungan ini bentuk keterpanggilan kami sebagai pembimbing para santri,” ujar Said, Kamis (31/1/2019).

Dia juga berharap, di bawah pemerintahan Presiden Jokowi akan semakin memajukan pesantren yang ada di Kuningan.

Sementara Penasihat Jamiah Ahli Toriqoh Mu’tabaroh Nahdiyin Kuningan KH Jaja Subagja menuturkan istigasah dan doa bersama ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi semua kalangan warga di Kuningan dan menumbuhkan kerukunan. Sekaligus menunjukkan sikap dalam Pilres 2019 untuk mendukung Jokowi-KH Ma’ruf Amin.

“Kami mendukung sepenuhnya Pak Jokowi untuk memimpin kembali dua periode. Secara pribadi selama pemerintahannya kami merasakan ada ketenangan dan kenyamanan, terutama para kiai dan santri yang sudah merasakan banyak kemajuan serta perubahan,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif JIMSA Luthfi Fauzi mengaku memberikan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf Amin setelah konsultasi dengan para Ulama, musyawarah dengan perwakilan santri dan dengan pertimbangan akan pentingnya keterwakilan peran Ulama dalam pemerintahan yang diwakili Kyai Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden.

Pihaknya juga menolak ekstremisme agama, teror, dan konflik politik yang mengatasnamakan Agama serta gelombang pemicu Islamofobia lainnya.

“Kami juga menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, dan semua pemeluk agama serta semua suku bangsa untuk bergabung dalam upaya membangun konsensus global untuk tidak mempolitisasi Islam, dan memarjinalkan mereka yang hendak mengeksploitasi Islam,” jelasnya.

Selain itu, tambah Luthfi, pihaknya bertekad terus memupuk rasa kebangsaan dan nasionalisme santri serta berperan dalam menjaga keutuhan NKRI sebagai upaya memperjuangkan terwujudnya dunia di mana Islam dan kaum Muslimin sungguh-sungguh menjadi pembawa kebaikan dan berkontribusi bagi kemaslahatan seluruh umat manusia (Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghafur).

“Jaga keutuhan NKRI itu adalah hal terpenting untuk semua,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.