Bogor – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se Kota Madya Bogor menolak segala bentuk politisasi masjid. Mereka menyerukan agar masjid dikembalikan sesuai dengan fungsinya, sebagai tempat ibadah dan menolak segala bentuk ceramah provokatif untuk kepentingan politik tertentu.

“Menolak segala bentuk ujaran kebencian, menguatkan masjid sebagai tempat untuk menyampaikan pesan-pesan toleransi,” demikian isi deklarasi DKM se Kota Bogor, saat pengajian kebangsaan yang diinisiasi Forum Silaturahmi Bangsa Kota Bogor di Masjid An ni’mah Bogor Jawa Barat, Minggu (4/2/2018).

Pengajian kebangsaan yang menghadirkan dua penceramah dari Bogor ini membahas tentang “Fungsi Masjid Sesuai Syariat Islam”. Kesempatan pertama ceramah disampaikan oleh Ustadz Yudin Taqyudin. Dalam ceramahnya Ustadz yang biasa disapa Gus Taqi ini menyampaikan pesan agar umat Islam bisa mengembalikan fungsi Masjid sesuai syariat yakni mengembalikan fungsi awal menjadi tempat ibadah kepada Allah SWT.

Dan meminta masyarakat untuk turut menjaga masjid sebagai tempat beribadah dan tempat menyampaikan ajaran Islam rahmatan lil alamin.

“Masjid yang penuh rahmad maka tidak ada hubungannya urusan politik praktis. Acara Maulid, Rajaban jangan selipin kampanye. Yuk fungsikan masjid sesuai syariah,” ujar Gus Taqi.

Selain itu, ustadz yang merupakan Wakil Ketua GP Ansor Kota Bogor itu juga mengingatkan kepada umat muslim untuk kembali fungsikan Masjid sebagai tempat pembinaan umat yakni mencari ilmu, jangan menebarkan kebencian.

Dia menyayangkan jika saat ini sejumlah masjid di Bogor kerap dijadikan panggung politik oleh beberapa ormas.

“Waspadai penyusup-penyusup yang menebarkan kebencian. Membangun gerakan sholat subuh itu bagus tapi jangan hanya untuk kepentingan sesaat,” tandas Gus Taqi.

 

Temukan juga kami di Google News.