TARAKAN- Bertempat di Pondok Lesehan, Jalan Slamet Riyadi, Kota Tarakan, kegiatan silaturahmi yang mempertemukan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara), Irjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy, S.I.K., dengan para perwakilan serikat pekerja dan buruh dari seluruh wilayah Kaltara. Acara ini dihadiri sekitar 300 peserta dari berbagai elemen organisasi serikat pekerja dan buruh, lengkap dengan jajaran pejabat pemerintahan dan akademisi, seperti Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, Dr. Syafurddin, S.H., M.Hum., serta Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Tarakan, Hanto Bismoko, S.Sos.

Silaturahmi ini digelar dengan tujuan utama mempererat komunikasi, membangun sinergi yang lebih erat, serta memelihara situasi aman, damai, dan kondusif di wilayah Kalimantan Utara. Dalam konteks hubungan industrial, terjalinnya kemitraan yang baik antara Kepolisian Daerah Kaltara dan serikat pekerja/buruh menjadi sangat penting untuk menyelesaikan berbagai permasalahan ketenagakerjaan secara dialogis dan damai.

Melalui pertemuan ini, diharapkan aspirasi dan keluhan dari serikat pekerja dapat tersampaikan dengan baik kepada aparat keamanan dan pemerintah, menjadi sebuah forum yang dapat menyerap dan menindaklanjuti isu-isu ketenagakerjaan dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan transparan.

Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di dunia ketenagakerjaan dan pemerintahan setempat, seperti Dekan Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan, Dr. Syafurddin, S.H., M.Hum. Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Tarakan, Hanto Bismoko, S.Sos. Kapolres Tarakan, AKBP Erwin S. Manik, S.H., S.I.K., M.H. Para Ketua Serikat Pekerja dari SP Kahutindo, KSBSI, dan KSPSI Kaltara.

Kehadiran tokoh dan pejabat ini menandai keseriusan semua pihak dalam membangun hubungan yang konstruktif demi kemajuan ketenagakerjaan yang berkeadilan.

Irjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy dalam sambutannya memberikan arahan penting mengenai beberapa hal utama diantaranya menjaga persatuan dan menghindari provokasi.

Kapolda mengajak seluruh serikat pekerja untuk tetap bersatu dan menghindari adanya provokasi yang dapat menciptakan ketegangan sosial atau gangguan keamanan.
Solidaritas dan kesatuan menjadi pondasi utama agar tertib dan damai selalu terjaga. Ia menegaskan komitmen Polri untuk selalu menjadi mitra dan sahabat buruh.

“Pendekatan komunikasi terbuka serta pendampingan dalam setiap isu ketenagakerjaan diharapkan akan memberikan rasa aman sekaligus jaminan keadilan bagi para pekerja.” tegasnya.

Disampaikan pula pentingnya membangun budaya kerja yang aman, tertib, dan produktif demi mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif bagi keberlangsungan produksi.

Sebagai bentuk nyata kehadiran Polri dalam hal perlindungan hak-hak pekerja, Kapolda mengumumkan rencana pengaktifan Desk Ketenagakerjaan di Polda Kaltara. Ini akan menjadi wadah khusus untuk menampung dan menindaklanjuti persoalan ketenagakerjaan secara profesional.

Kapolda juga berjanji akan berkoordinasi langsung dengan Gubernur Kaltara guna memperkuat pengawasan ketenagakerjaan dan memastikan penegakan regulasi berjalan optimal di daerah.

Dalam forum dialog yang berlangsung, para perwakilan serikat pekerja menyampaikan beberapa aspirasinya, termasuk, Penekanan pada perlunya satgas khusus yang dapat melakukan pengawasan terhadap jenis hubungan kerja tertentu seperti PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) atau kontrak, untuk melindungi hak-hak pekerja dari ketidakadilan dalam hubungan kerja.

Serikat meminta agar Lembaga Kerja Sama Tripartit (pertemuan antara pemerintah, pengusaha, dan buruh) dilaksanakan lebih dari satu kali dalam setahun agar komunikasi antar pihak menjadi lebih intensif dan isu-isu ketenagakerjaan bisa diselesaikan secara cepat dan efisien.

Keberadaan pengadilan khusus di Kaltara dianggap penting untuk mempercepat penyelesaian sengketa hubungan industrial dan memberikan akses keadilan yang lebih mudah bagi para pekerja.

Perlindungan Hukum bagi Buruh yang Menyuarakan Aspirasi

Permintaan agar buruh yang aktif menyuarakan hak dan aspirasi mereka dilindungi secara hukum agar tidak mengalami intimidasi atau tindakan yang merugikan.

Sekretaris Disnaker Kota Tarakan, Hanto Bismoko, S.Sos., menyampaikan bahwa hubungan industrial di Kota Tarakan selama 5 tahun terakhir cukup kondusif dan aman.

“Tidak ada catatan aksi unjuk rasa buruh dalam periode tersebut, sebuah pencapaian yang dihasilkan dari komunikasi yang baik antara serikat pekerja, pemerintah, dan aparat keamanan.” tegasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan dialog dan koordinasi rutin mampu menciptakan iklim kerja yang harmonis dan mendukung pembangunan ekonomi daerah. Kegiatan silaturahmi berlangsung tertib, aman, dan penuh rasa kekeluargaan. Seluruh pihak yang hadir sepakat untuk. Menjaga stabilitas keamanan dan hubungan industrial yang kondusif di wilayah Kaltara.

Melanjutkan komunikasi dan dialog sosial secara berkelanjutan antara serikat pekerja, pemerintah, dan aparat kepolisian. Menjalankan fungsi Polri sebagai mitra yang mendukung kesejahteraan pekerja serta menjaga ketertiban sosial.

“Polri dan serikat buruh adalah mitra dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan bersama. Kami akan kawal hak-hak pekerja dan pastikan penyelesaian masalah dilakukan dengan cara yang damai dan bermartabat.” ujarnya.

Silaturahmi yang berjalan di Kota Tarakan ini, dinilai Kapolda menjadi langkah strategis dalam mempererat kemitraan antara Kepolisian Daerah Kalimantan Utara dengan semua elemen serikat pekerja dan buruh. Dengan komitmen bersama yang kuat, diharapkan peningkatan kesejahteraan pekerja serta terciptanya situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif dapat terus terjaga.

Pengaktifan Desk Ketenagakerjaan di Polda Kaltara serta rencana koordinasi intensif dengan pemerintah daerah merupakan wujud nyata keseriusan dalam menangani persoalan ketenagakerjaan secara humanis, profesional, dan efektif.

“Forum silaturahmi ini sekaligus menjadi momentum penting dalam penguatan sinergi lintas sektor demi kemajuan Kaltara yang damai dan bermartabat,” ujar Kapolda.

Temukan juga kami di Google News.