Bandung — Aksi anarkis yang terjadi pada Agustus 2025 lalu menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Peristiwa itu sekaligus menjadi pengingat bagi para pemimpin bahwa rakyat tetap menjadi pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga setiap kebijakan harus berpihak kepada kepentingan rakyat, bukan sebaliknya.
Salah satu aktivis yang tergabung dalam kolektif Sukahaji menyampaikan bahwa pemerintah dan DPR perlu lebih peka terhadap aspirasi masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan rakyat dengan tidak mengeluarkan kebijakan yang memberatkan atau menjauhkan rakyat dari keadilan sosial.
“Pemerintah dan DPR harus senantiasa membuat kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Kami juga menghimbau rekan-rekan pejuang aspirasi agar tetap menjaga ketertiban dan tidak melanggar aturan saat menyampaikan pendapat. Jangan mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Aktivis tersebut juga mengingatkan mahasiswa dan pelajar untuk menyuarakan aspirasi dengan cara yang damai dan tertib. Ia menilai, tindakan anarkis justru akan merugikan masyarakat sendiri dan mencederai perjuangan bersama.

“Kami berpesan kepada semua mahasiswa dan pelajar untuk tidak mudah terprovokasi. Sampaikan aspirasi dengan baik, tertib, dan sesuai ketentuan yang berlaku. Jangan sampai kita justru anarkis dan merusak fasilitas umum yang dibangun dari uang rakyat sendiri,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan