Yogyakarta — Dalam suasana peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, ulama kharismatik KH. Ahmad Muwafiq atau yang akrab disapa Gus Muwafiq mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai ajang mempererat persaudaraan dan menjaga persatuan bangsa.
Ajakan tersebut disampaikan dalam acara Istighosah Kubro untuk Indonesia Damai 2025 yang digelar di Pondok Pesantren Minggir, Sleman, Yogyakarta, Sabtu malam. Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun ini, dikenal juga dengan sebutan Grebeg Maulid, dan dihadiri ribuan jemaah dari berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Jawa Tengah, dan sekitarnya.
Dalam tausiyahnya, Gus Muwafiq menyoroti dinamika situasi sosial belakangan ini yang dinilai kian memanas, terutama pasca terjadinya sejumlah aksi anarkis yang menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga keharmonisan sosial dan spiritual di tengah maraknya ujaran kebencian dan pergaulan bebas.
“Maulid ini harus menjadi momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah. Kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang adalah nilai-nilai yang harus kita tanamkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Gus Muwafiq di hadapan jemaah.
Lebih lanjut, Gus Muwafiq mengingatkan pentingnya menjaga rasa syukur atas nikmat kemerdekaan dengan merawat persatuan dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah bangsa. Ia juga menolak segala bentuk intoleransi serta mengajak masyarakat untuk tetap menghormati perbedaan keyakinan demi terciptanya kedamaian bersama.
“Kalau persatuan dirusak, maka nikmat kemerdekaan pun bisa hilang. Agama mengajarkan kedamaian, bukan permusuhan,” tegasnya.
Menutup tausiyahnya, Gus Muwafiq berpesan kepada seluruh jemaah agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara, sehingga mendapatkan keberkahan hidup dari Allah SWT dan syafaat Nabi Muhammad SAW di akhirat kelak.
Acara Istighosah Kubro ini tidak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga ajang silaturahmi umat, khususnya para jemaah yang ingin bertemu langsung dengan Gus Muwafiq, yang dikenal luas sebagai sosok Kyai muda yang kharismatik dan moderat.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan