Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) mengutus perwakilannya untuk mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di Pejaten, Jakarta Selatan (Jaksel). Mereka sedang mengumpulkan materi untuk pelatihan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Universitas Pertahanan (Unhan), dan studi tiru karena akan menggandeng mitranya membangun SPPG dalam rangka menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Sebagai gambaran kami dari Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan), sebagai bahan untuk kami kebetulan di pelatihan SPPI di Unhan batch 3. Kami akan menurunkan trainer untuk mengisi materi di Unhan tersebut sebanyak 580 orang, yang akan mengajarkan materi penjaminan keamanan pangan segar asal hewan. Nah tentu harus dapat gambaran SPPG seperti apa,” jelas Ketua Kelompok Substansi Pengawasan Keamanan Produk Hewan Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen PKH Kementan, drh. Ira Firgorita, kepada wartawan di lokasi, Jumat (20/6/2025).

Ira datang bersama tiga orang perwakilan dari PT Charoen Pokphand, mitra Kementan, yang hendak memberikan CSR dalam bentuk SPPG MBG. “Mereka mempunyai program CSR, yaitu nantinya akan membangun SPPG. Tentu mereka butuh gambaran seperti apa bangunan dan bentuknya SPPG itu baik secara peralatan yang fungsionalnya,” sambung Ira.

Kunjungan ini juga sebagai bagian dari upaya pemetaan dan penguatan jaminan keamanan pangan segar asal hewan. Rombongan Kementan dan Charoen Pokphand meninjau langsung kondisi fisik bangunan, peralatan, serta sistem operasional di SPPG Pejaten.

“Kebetulan karena kita masih belom dapat gambaran di mana SPPG yang sudah memenuhi standar dan persyaratan dari BGN, kita minta referensi dari BGN. Dan BGN menyampaikan, ‘Coba ke SPPG Polri yang sudah bagus dan sesuai standar’,” jelasnya.

Ira mengaku dirinya terkesima dengan SPPG Polri. Terutama dari segi kehigienisan dan sanitasinya.

“Setelah melihat langsung, kami sangat terkesan. Selama ini hanya melihat dari gambar dan video, tapi ternyata implementasinya sangat luar biasa. Bangunan fisik dan sistem yang diterapkan sangat fungsional, terutama dalam penerapan higienitas dan sanitasi sebagai dapur makanan bergizi,” ungkap Ira.

Sementara itu, Kepala SPPG Polri di Pejaten M. Iqbal Salim menerangkan sedari awal SPPG yang dikepalainya memang dibangun sebagai percontohan bagi pengembangan SPPG Polri lainnya di Indonesia. Oleh sebab itu pihkanya terus menjaga bahkan meningkatkan standar mutu SPPG.

“Kami terus menjaga kualitas dan mutu, baik dari sisi bahan makanan, kebersihan, sanitasi, hingga distribusi. Kami ingin menjadi contoh terbaik agar SPPG di daerah lain dapat meniru sistem kami yang sudah berjalan optimal,” pungkas dia.

SPPG Pejaten Juga Dikunjungi Siswa SPPI Unhan

Sebelumnya, Kamis (19/6), rombongan siswa SPPI Unhan juga mengunjungi SPPG Polri di Pejaten. Mereka menjalani pembekalan lapangan karena diproyeksikan menjadi Kepala SPPG di masa mendatang.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman langsung kepada siswa SPPI tentang kondisi lapangan tempat mereka akan bertugas kelak. Harapannya, mereka lebih siap dan paham dalam mengelola dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar M. Iqbal.

Dalam kesempatan ini, Iqbal menyampaikan pihaknya membuka kesempatan bagi kampus lain, baik negeri, swasta, maupun kedinasan jika ingin berkunjung ke SPPG Polri. Dengan syarat mengajukan permohonan resmi.

Ahmad Wildan, siswa SPPI, mengungkapkan kunjungan ke SPPG Pejaten sangat memperkaya wawasan. “Kami bisa melihat langsung bentuk gudang bahan baku, chiller, freezer, hingga ruang produksi. Ini membuat kami lebih memahami teori yang selama ini dipelajari di kelas,” ucapnya.

Menurut Wildan, pengalaman ini menjadi pemicu semangat untuk lebih serius mendalami program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Kami sebagai generasi muda harus siap menjadi penggerak pembangunan, dan program MBG adalah sarana nyata untuk itu,” ungkap dia.