Kalsel – Rencana pembangunan rel atau jalur kereta api di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) masih belum menemukan kejelasan.

Pasalnya, hingga saat ini Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Kalsel, masih belum mendapat informasi lanjutan terkait kejelasan wacana pembangunan yang sudah direncanakan sejak 10 tahun silam.

Padahal jika melihat perencanaan milik Kemenhub RI, jalur yang melintas di wilayah Kalsel masuk dalam prioritas 1 dari empat jalur prioritas lainnya di rencana jalur kereta api di pulau Kalimantan.

Kepala Dishub Kalsel, M Fitri Hernadi bahkan mengaku sudah bertandang ke kantor Kemenhub RI di Jakarta, bersama jajaran Bappeda Provinsi Kalsel.

Tujuannya hanya untuk mencari informasi terkait update pembangunan jalur kereta api tersebut.

Dibeberkan Fitri, berdasarkan informasi dari Kemenhub, jalur rel kereta api dari Tanjung sampai ke Banjarmasin ini akan terbangun sekitar tahun 2030 atau 2035.

“Perencanaan itu ditargetkan jika tidak ada IKN (Ibu Kota Nusantara) di Kaltim,” ucapnya saat dikonfirmasi.

Namun, dikarenakan saat ini pemerintah pusat sedang fokus membangun IKN, maka diperkirakan akan terjadi penyesuaian terhadap jalur kereta api tersebut.

“Nantinya, akan ada jalur (kereta api) dari IKN ke wilayah sekitarnya baik yang mengarah ke wilayah Kalbar maupun ke Kalsel,” kata Fitri.

Karena itulah ia menyatakan kepastian pembangunan rel kereta api tersebut masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat.

“Belum ada perkembangan terbaru, kita menunggu dari Otorita IKN (Ibu Kota Nusantara) dan Kemenhub,” kata Fitri.

Sekalipun jalur rel kereta api tersebut sudah terealisasi, Fitri menyebut, kemungkinan hanya dijadikan transportasi logistik, bukan manusia.

“Karena jumlah penduduk di Kalsel tidak banyak, makanya kemungkinan yang akan banyak jadi sumber pendapatan kereta api itu adalah pengantaran barang seperti batubara, sawit, dan kargo lainnya,” tutur Fitri.

Wacana pembangunan rel kereta api juga didesak Sekretaris Komisi III DPRD Kalsel, Gusti Abidinsyah.

Wacana kehadiran kereta api itu menguat lagi setelah wakil rakyat Banua melakukan kunjungan ke Dinas Perhubungan Provinsi Bali, 8 Mei 2024.

“Jadi di Bali juga akan membuat jalur kereta api yang sinergi ke seluruh kabupaten kota. Nanti kita juga akan membuat rancangan kereta api, mudah-mudahan pendanaan dari pusat bisa cepat keluar,” tuturnya.

Kemenhub memang berencana membangun jalur rel kereta api sepanjang 2.428 kilometer di Pulau Kalimantan.

Rute rel kereta ini bakal membentang dari Kalimantan Utara menuju ke Selatan sampai Kota Banjarmasin. Kemudian berlanjut ke Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Barat.

Pembangunan pertama akan dilaksanakan di IKN mulai tahun 2025, secara bertahap.

Rencana pembangunan jaringan jalur kereta api ini telah tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64/2022 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional Ibu Kota Nusantara Tahun 2022-2042.

Dalam Perpres tersebut, disebutkan salah satu sistem transportasi darat yang bakal dikembangkan di IKN adalah jaringan transportasi kereta api.

Jaringan transportasi kereta api tersebut akan dikembangkan terkoneksi dan terintegrasi dengan sistem jaringan transportasi di Provinsi Kalimantan Timur dan antar wilayah dalam IKN.

Dalam Perpres Nomor 64/2022 tersebut juga menjelaskan pembangunan jaringan jalur kereta api yang akan dikembangkan di IKN berupa jalur kereta api umum yang akan melayani perjalanan antarkota dan perkotaan.

Sesuai rencana dalam beleid itu, jaringan jalur kereta api antarkota akan menghubungkan Banjarmasin – Pantai Lango – Karang Joang – Sp Samboja – Samarinda.

Selain itu, jalur kereta api antarkota akan menghubungkan wilayah perencanaan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) – wilayah perencanaan IKN Barat – Wilayah perencanaan IKN Timur – Sp Samboja – Karang Joang – Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman.

Sementara itu, jaringan jalur KA perkotaan akan menghubungkan sejumlah wilayah perencanaan KIPP – wilayah perencanaan IKN Barat – wilayah perencanaan IKN Timur – wilayah perencanaan IKN Timur 2 – wilayah perencanaan IKN Utara, serta akan menghubungkan wilayah perencanaan IKN Barat dengan wilayah perencanaan IKN Timur 2.

Adapun, jaringan jalur KA perkotaan dikembangkan untuk konektivitas antarpusat kegiatan di dalam Kawasan Ibu Kota Nusantara (KIKN).

Untuk mendukung sistem transportasi kereta api tersebut, Pemerintah akan membangun setidaknya 14 strasiun kereta api penumpang baru yang diarahkan untuk dikembangkan dengan konsep pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).

Rencana pembangunan 14 stasiun kereta api yang akan dibangun di IKN Nusantara tersebut adalah Stasiun Sentral Bumi Harapan di wilayah perencanaan KIPP, Stasiun Sentral Sepaku di wilayah perencaan IKN Barat, Stasiun Simpang Tengin Baru di wilayaha perencanaan IKN Timur 1.

Stasiun Bumi Harapan di wilayah perencaan KIPP, Stasiun Pemaluan di wilayah perencanaan KIPP, Stasiun Bumi Harapan 2 di wilayah perencanaan IKN Barat, Stasiun Karang Jinawi 1 di wilayah perencanaan IKN Barat, Stasiun Sepaku di wilayah perencanaan IKN Barat.

Stasiun Karang Jinawi 2 di wilayah perencanaan IKN Timur 1, Stasiun Sukaraja 1 di wilayah perencanaan IKN Timur 1, Stasiun Tengin Baru di wilayah perencanaan IKN Timur 1, Stasiun Karang Jinawi 3 di wilayah perencanaan IKN Timur 2, Stasiun Sukaraja 2 di wilayah perencanaan IKN Timur 2, dan Stasiun Sungai Payang di wilayah IKN Utara.

Selain itu, Pemerintah juga akan membangun 4 stasiun operasi kereta api yakni stasiun depo di wilayah KIPP, stasiun depo di wilayah perencanaan IKN Barat, stasiun depo di wilayah perencanaan IKN Timur 1, dan stasiun depo di WP IKN Timur 2.

Temukan juga kami di Google News.