Di tengah isu kekhawatiran ketidaknetralan Polri dalam Pemilu dan Pilpres 2024, Ardiana Nugraha ketua pergerakan Suara Gen Z menyatakan bahwa polisi netral.

Diketahui, telah beredar video dukungan terhadap netralitas Polri yang disampaikan oleh Ardiana Nugraha, ketua pergerakan Suara Gen Z. Diketahui bahwa dirinya adalah inisiator diskusi mahasiswa kota Tasikmalaya tentang “Mungkinkah Kepolisian Terlibat dalam Memenangkan Salah Satu Capres dalam Pemilu 2024”. Diskusi tersebut membuat heboh masyarakat karena tema yang diusung sepertinya polisi tidak netral.

Ardiana menyampaikan bahwa hasil diskusi dengan narasumber kecil kemungkinan dan sangat tidak mungkin apabila kepolisian terlibat mengingat ada undang-undang yang mengatur.

“Salam hormat untuk Bapak Listyo Sigit, bahwa kegiatan tersebut adalah upaya untuk meng-clear-kan bahwa pihak kepolisian tidak terlibat dan kita memiliki spirit untuk menjaga marwah kepolisian,” tutup Ardiana yang juga aktivis PMII Kota Tasik tersebut dalam video singkatnya.

Sebelumnya, berkembang isu bahwa Polisi tidak netral dalam pemilu 2024. Tak lama setelah tiga pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) muncul di hadapan publik, jauh sebelum ketiganya diresmikan oleh Komisi Pemilihan Umum, muncul isu tak sedap dugaan keberpihakan Polri pada salah satu pasangan. Hal ini juga menjadi pertanyaan besar sejumlah anggota DPR dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan Polri terkait pengamanan pemilu 2024 pada 15 November lalu. Aspek netralitas menjadi poin krusial yang dibahas.

Komisi ini juga berencana menggelar rapat internal untuk membahas rencana pembentukan Panitia Kerja (Panja) Netralitas Polri dalam menghadapi Pemilu 2024.

Diantara tekanan isu netralitas ini, di masyarakat dan mahasiswa juga banyak ditemukan bahwa Polri masih profesional dan netral. Tidak mungkin Polri memihak salah satu paslon. Bahkan mereka tak segan untuk menjaga marwah kepolisian RI dalam Pemilu 2024.