Semarang – Tim pelaksana Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Semarang (UNNES) 2023 menciptakan Alat Pengusir Hama Burung Dilengkapi Pengukur pH Bertenaga Surya Berbasis IoT Guna Peningkatan Produktivitas Padi Kelompok Tani Desa Mangunsari.

Kelompok Tani Ngambar Sari bertempat tinggal di desa Mangunsari kecamatan Gunung Pati kota Semarang Jawa Tengah, kode pos 50227. Desa ini berjarak 6,2 km dari Universitas Negeri Semarang, Kota Semarang. Serta dapat ditempuh dengan mengendarai motor 13 menit. Luas pertanian ± 844,348.28 m². Tim Pelaksana PKM Penerapan Iptek bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian Gunung Pati Kota Semarang Bersama bapak Haris, Dinas Pertanian Kota Semarang dan BPS Kota Semarang dalam Pengukuran Hasil Alat yang diterapkan.

Kelompok tani Ngambarsari memiliki sebuah permasalahan yaitu organisme pengganggu tanaman berupa hama burung pipit dan tingkat keasaman tanah yang tidak sesuai. Permasalahan ini mengakibatkan menurunnya produktivitas pertanian sehingga tidak bisa mendukung program IP 400.

Mitra sudah berusaha menggunakan jaring pada sawah, serta memasang beberapa untaian tali yang disambungkan dengan kaleng yang diikat diatas tanaman padi untuk menimbulkan suara ketika ditarik. Hal itu menyebabkan burung merasa terancam kemudian terbang sehingga tidak ada kesempatan untuk memakan padi, akan tetapi alat tersebut masih bekerja secara manual dan burung masih bisa melewati samping jaring. Atas dasar itu, solusi iptek yang ditawarkan berupa alat pengusir hama otomatis dan PH sensor berbasis IoT yang terkoneksi dengan aplikasi. Alat ini akan bersumberkan listrik dari tenaga surya berdasarkan letak geografis dari sawah mitra dengan memanfaatkan energi matahari yang jumlahnya melimpah, sehingga nantinya meningkatkan produktivitas pertanian.

Tim UNNES dalam kegiatan ini adalah Muhammad Alvan Fauzi (Teknik Elektro 2021), Raditya Wisnu Wardhana (Teknik Elektro 2021), dan Yogi Prasetyo (Teknik Elektro 2021) I Gede Bagus Jayendra (Teknik Elektro 2022), dan Mitha Anggrainy (PendidikanTeknik Informatika 2020). Mereka dimbimbing oleh Khoirudin Fathoni, S.T., M.T. sebagai dosen pembimbing.

Serangan burung yang berulang dapat menyebabkan kehilangan hasil panen yang signifikan. Petani Ngambarsari tertahan hasil panen mereka di ± 250 kg gabah per 90 m^2, akibat serangan burung yang merusak tanaman padi. Dari hasil gabah tersebut menghasilkan beras ± 130 kg per 90 m^2. Pengendalian dan mitigasi serangan burung terhadap tanaman pertanian adalah hal yang penting untuk mempertahankan produktivitas pertanian dan menjaga keseimbangan ekosistem. Oleh karena itu, pemasang alat diterapkan pada salah satu sawah Kelurahan Mangunsari.

Temukan juga kami di Google News.