Bandung – Bertempat di Kantor Pusat Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jl. Perintis Kemerdekaan No.2, Babakan Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, PP Persis mempersiapkan diri menghadapi tahun pemilu nasional 2024. Pihak PP Persis menginginkan agar situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif, serta menyampaikan himbauan terhadap Jamiyah Persis dalam menghadapi Tahun Pemilu Nasional 2024.

Pernyampaian itu diutarakan oleh KH. Jeje Zaenudin, M.Ag, Ketua Umum Persis yang menginginkan situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif pada tahun pemilu nasional 2024.

“Kami menghimbau kepada jamiyah Persis agar dapat menahan diri dari berbagai isu, berita, informasi, apalagi sikap dan tindakan yang tidak sejalan dengan visi-misi jamiyah.” tegas KH Jeje Zaenudin, Kamis (14/9/2023).

Mengulas dari akun resmi PP Persis, adapun pernyataannya diantaranya adalah :

“Sebagaimana dikemukakan para ilmuwan dan dibuktikan oleh sejarah dakwah dan peradaban umat Islam, bahwa diantara aspek ajaran kehidupan masyarakat yang paling rawan terjadi perselisihan dan konflik adalah masalah siyasah atau politik. Oleh sebab itu, maka sepatutnya kita para aktivis Islam, terutama para pimpinan, kader dan keluarga besar jamiyah dakwah yang menamakan diri Persatuan Islam (PERSIS), wajib memahami dan menyadari masalah ini dengan sebenarnya. Agar tabiat atau karakter dari sisi negatif politik ini tidak masuk ke dalam kehidupan berjamiyah kita.”
“Ada contoh bagi kita, bagaimana keputusan dan kebijakan Rasulullah dalam kisah menerima perjanjian damai atau Shulhul Hudaibiyah dengan pihak musyrikin Mekah sempat diragukan, dipertanyakan, bahkan hampir ditentang oleh sabagian para sahabat yang selama itu setia kepada beliau.”

“Demikian juga kekecewaan para sahabat Anshar atas keputusan Rasulullah Saw dalam menentapkan pembagian ghanimah (harta rampasan) perang Hunain, perselisihan para sahabat atas keputusan Nabi Muhammad Saw ketika menetapkan Usamah bin Zaid bin Haritsah sebagai panglima perang pada usianya yang baru 18 tahun.”

“Semua itu adalah ibrah (pelajaran) yang penting bagi kita, bahwa dalam isu-isu politik itu selalu kontroversial dan multi tafsir, bahkan kebijakan dan keputusan pimpinan pun bisa diragukan, tidak dipercaya, hingga diingkari.”

“Apalagi di zaman sekarang ini, di mana semua kalangan masyarakat terus-menerus dijejali dengan berita-berita dan informasi yang telah di-framing untuk menggiring kepada opini tertentu agar sejalan dengan kepentingan masing-masing kelompok.”

“Untuk mengurangi dampak negatif, PP Persis mengambil langkah antisipasi dalam menghadapi event politik nasional, diantaranya langkah antisipasi dan preventif sekaligus proaktif membimbing dan mengarahkan warga jamiyah dalam menyalurkan hak politiknya sesuai yang dikehendaki peraturan (Qanun Asasi, Qanun Dakhili, Pedoman Jamiyah, dan peraturan jamiyah yang lainnya), PP PERSIS sejak bulan April 2023 telah membentuk Tim Siyasah yang bersifat adhock.”

KH. Jeje Zaenudin, M.Ag, selaku Ketua Umum Persis menghimbau seluruh jajaran pimpinan, aktivis, dan semua keluarga besar jam’iyyah, agar sama-sama menahan diri dari berbagai isu, berita, informasi, apalagi sikap dan tindakan yang tidak sejalan dengan visi-misi jamiyah dakwah kita.

“Yakinlah bahwa ta’at kepada imamah dan imarah yang dihasilkan melalui musyawarah adalah jalan terbaik yang menyelamatkan. Yang paling penting tetap jaga persatuan dan kesatuan demi mewujudkan Pemilu yang aman dan damai.” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.