JAKARTA – Gelombang aksi mendesak agar kasus Formula E diusut tuntas sebelum Anies Baswedan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta terus berlanjut.

Kelompok massa mengatasnamakan Satgas Pemburu Koruptor kali ini melakukan aksi teatrikal main bola di area Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (1/7/2022).

Aksi ini sebagai sentilan agar penyidik lembaga antirasuah yang dipimpin Firli Bahuri tidak bermain-main dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi balapan mobil listrik di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Kenapa kami melakukan aksi teatrikal bermain bola didepan Gedung Merah Putih KPK ? Ini adalah simbol bahwa KPK terlalu banyak main jadi lupa dan lamban sekali menuntaskan kasus dugaan korupsi Formula E,” tegas Korlap Aksi Ali Ibrahim saat berorasi.

Lebih lanjut, Ali Ibrahim juga memberikan ultimatum agar Firli Bahuri cs fokus serius dalam melakukan proses hukum perkara Formula E yang sudah masuk tahapan penyelidikan ini.

“Sekali lagi kami meminta agar KPK tidak masuk angin, panggil Anies Baswedan, Bank DKI, Dispora, Jakpro dan FEO Formula E sebelum jabatannya sebagai Gubernur DKI berakhir,” sambungnya.

Kata dia, menjadi harga mati agar kasus Formula E bisa naik ke tahapan penyidikan. Pihaknya memastikan akan seterusnya menagih keseriusan penyidik KPK untuk menuntaskan kasus Formula E hingga para tersangka mengenakan baju oranye.

“Jangan cuma jadi isapan jempol belaka, persamaan hukum harus ditegakkan. Anggaran yang digunakan adalah duit rakyat, dan miris melihat aktivis anti korupsi sekelas ICW mingkem tak bersuara soal Formula E. Woi kemana aja, kok sunyi sekali ICW,” sebutnya lagi.

Harapan Masyarakat terhadap KPK Sangat Tinggi untuk Ungkap Skandal Formula E

Ali kembali menyampaikan bahwa harapan masyarakat terhadap KPK sangatlah tinggi dalam hal pemberantasan korupsi. KPK diharapkan bisa bekerja tanpa pandang bulu, dan lebih serius untuk mengungkap sebuah kasus yang menghebohkan Tanah Air yakni Formula E.

“Harusnya KPK lebih prioritas mengusut tuntas kasus Formula E itu ketimbang kasus lainnya dan terus diingatkan agar proses nya dilakukan secara transparan,” tuturnya.

Padahal, kata dia, sudah ada pemeriksaan para saksi yang dimintai keterangan penyidik KPK sehingga upaya ini memberikan secercah harapan dan angin segar pada masyarakat bahwa tahapan penyelidikan bakal naik ke tahapan penyidikan.

Sementara itu, Anies Baswedan yang tinggal menghitung waktu akan lengser maka sudah selayaknya kasus tersebut bisa segera dituntaskan agar ada tersangka.

“Kami Satgas Pemburu Koruptor akan kembali mendesak Firli Bahuri cs untuk kembali pada niatan awal mengungkap kasus Formula E tanpa pandang bulu dan tidak berlama-lama lagi,” pungkasnya.

Selain di Gedung KPK, para pendemo juga menggelar aksinya di Kantor Bank DKI dan BPK. Dan mereka menyerukan beberapa poin tuntutan diantaranya adalah :

Pertama, mendesak KPK untuk semakin serius mengungkap kasus Formula E hingga penetapan para tersangka.

Kedua, KPK & BPK harus bisa menelusuri sisa pembayaran fee sebesar Rp 90, 7 Milyar yang menjadi perhatian khusus untuk menuntaskan dugaan penyalahgunaan wewenang.

Ketiga, KPK segera memanggil pihak-pihak terkait mulai dari Gubernur DKI Anies Baswedan, Bank DKI, Dispora, Jakpro dan FEO Formula E.

Keempat, adanya kesengajaan untuk ditutup-tutupi soal Feasibility Study Formula E, maka kami mendesak pihak Pemprov DKI dan Jakpro untuk membukanya secara transparan. Dan KPK bisa masuk melalui celah tersebut untuk menyelidikinya.

Kelima, pemeriksaan BPK dan KPK yang dilakukan hingga hari ini jangan ada yang ditutup-tutupi, dan diingatkan agar tidak mengulur-ulur waktu untuk menentukan tersangka.

Terakhir, mendukung aspirasi publik dengan mengalihkan kasus Formula E itu ke Kejaksaan Agung, jika KPK lambat mengeksekusi.

Temukan juga kami di Google News.