JAKARTA – Kecintaan rakyat terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe semakin tak terbendung, gelombang massa terus melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).
Ratusan massa dari Masyarakat Peduli Papua (MPP) secara serentak mengecam dugaan kriminalisasi KPK terhadap Gubernur Lukas Enembe. Bahkan MPP menegaskan siap berjuang hingga titik darah penghabisan menjaga marwah Lukas Enembe yang sedang dalam bayang bayang dipaksakan dugaan kriminalisasi oleh KPK.
“Kami siap hidup dan mati menjaga Bapak Gubernur Lukas Enembe dari upaya dugaan kriminalisasi oleh KPK. Karena Bapak Gubernur Lukas Enembe tidak bersalah dan beliau sudah banyak berbuat untuk membangun tanah Papua,” tegas Koordinator MPP Zakeus di Gedung KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (26/2/2019).
Lebih lanjut, Zakeus pun mengancam akan mendirikan tenda dan membuat dapur darurat didepan Gedung KPK jika Agus Rahardjo cs tidak meminta maaf kepada rakyat Papua dan Lukas Enembe.
“Jika KPK tak memberikan jawaban dan meminta maaf maka jangan salahkan kami jika rakyat Papua mendirikan tenda dan membuat darurat di sini. Ibu-ibu akan memasak didepan KPK, kita cinta dengan Bapak Lukas Enembe,” bebernya lagi.
MPP pun mewanti-wanti KPK tidak mencoba-coba skenariokan perbuatan melanggar hukum terhadap Gubernur Lukas Enembe. Pasalnya masyarakat Papua telah mencium aroma ‘tidak sedap’ dalam tindakan KPK, sehingga apapun yang dibuat KPK tak bakal dipercayai oleh masyarakat Papua. Bahkan diduga kuat KPK bermain politik sehingga mengarahkan kasus ini.
“Kami ingatkan secara tegas kepada KPK, jangan coba main api di tanah Papua. Kami orang Papua cinta damai, cinta NKRI. Tetapi kalau KPK berupaya mengkriminalisasi Gubernur Papua kami semua rakyat Papua siap berada di belakang Bapak Lukas Enembe,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Anak Adat Sabiak Papua, Yan Saba Rumbiak menegaskan kedatangan mereka ke KPK sebagai bentuk kebenaran rakyat Papua mendukung Gubernur Lukas Enembe. Lantaran KPK terkesan memaksakan kehendak untuk mengkriminalisasi Gubernur Lukas.
“Kami sudah cinta NKRI tetapi kalau Indonesia tidak cinta kami orang Papua itu bagaimana ?KPK ini sudah keterlaluan berupaya mengkriminalisasi orang yang sudah bersusah payah membangun tanah Papua,” tambah dia lagi.
Dia menekankan semestinya KPK menggunakan hati nurani saat bertindak, jangan menggunakan hasrat politik. Pasalnya Lukas Enembe telah bersusah payah menjaga dan membangun tanah Papua didalam lingkaran Negara Kesatuan Republik Indonesia bertahun-tahun lamanya.
“Gubernur Lukas Enembe sudah berusaha keras menjaga tanah Papua. Apa yang dicari-cari oleh KPK, kenapa ada upaya pembusukkan terhadap Lukas Enembe. KPK harusny sadar orang papua itu bekerja dengan hati dan cinta NKRI bukan karena uang dan jabatan,” pungkasnya.