Jambi – Ratusan Mahasiswa dari lintas kampus telah mengikuti kegiatan Mubahasah kader muda yang di gelar PKC PMII. Kegiatan tersebut berbentuk dialog publik yang mengusung tema “Perppu Ormas Sebagai Langkah Konkret Mencegah Intoleransi dan Konflik di Masyarakat”.
Ketua pelaksana Mubahasah, Azli menyampaikan bahwa, dialog tersebut merupakan salah satu upaya dukungan PKC PMII Jambi kepada pemerintah dalam menegakkan Perpu Nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
“Kegiatan ini dicanangkan setiap satu bulan sekali, ini juga akan terus dijalankan, bukan hanya di bidang keagamaan tapi juga mengenai hal sosial,” kata Azli, Jumat (29/9/2017).
Dalam kesempatan yang sama, salah satu pengurus PKC PMII Jambi, Puji Basuki, bahwa pihaknya sangat mendukung dan akan terus melakukan upaya yang baik, demi terlaksananya Perppu Ormas tersebut. Salah satu bentuk konkretnya, disampaikan Puji adalah dengan mengajak para organisasi lain untuk ikut melakukan kajian terkait dengan Perppu yang terus mendapatkan perlawanan dari kelompok kecil yang merasa dirugikan itu.
“PKC PMII akan terus mengawal dan mendukung Perppu ormas yang dikeluarkan oleh pemerintah. Bahkan, PKC PMII akan terus mengadakan kegiatan Mubahasah, dengan kader PMII dan organisasi lainnya,” kata Puji.
Sementara itu, Usman Quraish yang merupakan salah narasumber dari tokoh muda NU tersebut mengatakan bahwa Islam sangat menghargai perbedaan. Maka dari itu, umat islam tidak pernah memaksa umat lain untuk masuk agama islam. Ajaran Islam adalah ajaran yang mengakomodir.
“Dan isu isu toleransi saat ini banyak di Provokasi melalui media media sosial, karna ada kelompok kelompok tertentu yang sengaja memecah belah. Makanya saya ingatkan, hati hati dalam menggunakan media sosial,” kata Usman dalam sesi diskusinya.
Kemudian salah satu narasumber lainnya yakni, Mantan Ketua HIPMI Kemas Alfarizi Arsyad memaparkan, bahwa salah satu penyebab terjadinya radikal adalah faktor kemiskinan, miskin secara finansial dan miskin secara kepemimpinan.
“Orang radikal adalah orang yang sedang mengalami gejolak dalam dirinya, sehingga mengakibatkan selalu menyalahkan orang lain,” ujar Kemas.
Sementara itu, Kasubdit Politik Dirintelkam Polda Jambi Syafi’i Bagus Santoso dalam kesempatan yang sama menuturkan, bahwa hingga saat ini di Jambi tidak ada Ormas yang terindikasi radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Akan tetapi, pihaknya akan terus memantau pergerakan ormas di Provinsi Jambi yang merupakan wilayah hukumnya itu.
Dalam kegiatan tersebut tidak hanya PMII, beberapa organisasi pemuda dan kemahasiswaan lainnya pun tampak hadir. Diantaranya adalah GMKI, PMKRI, BEM UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, BEM Universitas Jambi (UNJA) dan Mahasiswa Universitas Batanghari (UNBARI).