Jakarta – Program Studi Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara Halal Bihalal di Gedung Bung Hatta, Kamis (16/5/2025).

Kegiatan ini mengusung tema ‘Bersama Menata Hati, Merawat Lingkungan dan Menguatkan Kolaborasi’ yang turut dihadiri oleh sivitas akademika, mitra pemerintah, serta komunitas lingkungan.

Dalam gelaran hari ini juga mengambil momentum strategis untuk memperkuat komitmen terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Jadi, kami memang salah satu di prodi yang ada di sekolah pascasarjana, yaitu Prodi Magister Manajemen Lingkungan. Satu prodi yang sudah terakreditasi unggul, juga terakreditasi internasional,” katanya.

Prof Dedi menegaskan, dari sekian banya alumni yang tersebar diberbagai instansi baik pemerintah maupun swasta, prodi menajemen lingkungan tidak banyak didapatkan perguruan tinggi lainnya.

“Dan kami memang meminta prodi ini melaksanakan mandat yang diharapkan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terutama terkait dengan prinsip Sustainability Development Goal SDGs,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun tidak semua dari 17 pilar yang ditetapkan untuk penguatan perguruan tinggi relevan secara menyeluruh di setiap institusi, terdapat beberapa aspek yang kini menjadi semakin penting dan universal.

Salah satunya adalah pilar terkait lingkungan (environmental), yang menunjukkan urgensi tinggi seiring dengan berkembangnya kesadaran global terhadap keberlanjutan.

“Tentu perguruan tinggi mengambil peran dimananya? Artinya kalau kita bicara manajemen lingkungan prodi yang kami punya, berperan mengedukasi masyarakat bagaimana pentingnya mempertahankan atau berorientasi pada ramah lingkungan,” jelasnya.

Masyarakat pun perlu mendapatkan edukasi yang tepat, serta membangun sikap, perilaku, dan pola pikir bahwa menjaga lingkungan adalah hal yang sangat penting.

Sebab, kerusakan lingkungan dapat menimbulkan dampak yang sangat besar secara ekonomi. Jika tidak dikelola dengan baik, potensi kerugiannya bisa sangat besar dan merugikan berbagai sektor.

“Oleh karena itu masyarakat berperan sedikit banyak sesuai dengan posisi mereka itu turut membantu perguruan tinggi juga untuk bisa mengusung atau mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dari bangsa ini,” ujarnya.

Prodi Manajemen Lingkungan dengan tagline professional, innovative, and sustainable dalam hal lingkungan menjadi kewajiban mereka untuk bisa ditingkatkan kualitasnya. Baik di pengajaran, baik di penelitian, maupun di pengabdian masyarakat.

“Dan nampaknya teman-teman dosen, teman-teman mahasiswa itu komit untuk bisa mengusung tema itu,” ujarnya.

Di sisi lain, lulusan dari Program Studi UNJ selalu siap mengahadapi segala tantangan dan dinamika di lapangan. Terutama dalam menghadapi maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saat ini.

“Sebetulnya bukan agak diuntungkan ya, rata-rata input mahasiswa yang masuk sini sudah bekerja, ada yang bahkan alumni kemarin ini mantan Bupati Wakatobi dua periode ya. Anggota DPR, sekarang jadi Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara. Pak Insinyur Hugua Magister Lingkungan, yang Ketua Alumni Prodi Manajemen Lingkungan,” ujarnya.

“Sehingga input yang masuk memang rata-rata sudah bekerja. Tinggal mereka menggali keilmuan yang dimiliki di sini untuk bisa di-apply-kan langsung di tempat mereka bekerja. Lulusannya insya Allah teruji,” katanya.

Momentum Perkuat Pencapaian SDGs

Sementara itu, Kepala Prodi Manajemen Lingkungan, Prof. Dr. Eliana Sari, hal ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat komitmen terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Upaya ini juga merupakan sinergi antara institusi pendidikan dan para pemangku kepentingan dalam membangun kesadaran kolektif terhadap isu keberlanjutan.

“Momentum ini sekaligus menjadi ajang syukur atas capaian akreditasi Unggul dari LAMEMBA dan akreditasi internasional AQAS yang baru saja diraih oleh Prodi Manajemen Lingkungan UNJ,” katanya Prof. Eliana.

Tak hanya itu, rangkaian ini terus memperkuat narasi bahwa pendidikan tinggi dapat menjadi garda depan dalam mendukung SDGs, terutama dalam bidang pendidikan berkualitas (SDG 4), aksi iklim (SDG 13), serta kemitraan untuk mencapai tujuan (SDG 17).

Ditegaskannya, dalam beberapa tahun terakhir, prodi ini aktif dalam riset kolaboratif, pengabdian masyarakat berbasis lingkungan, serta kampanye kesadaran ekologis di tingkat akar rumput.

Ia menegaskan bahwa Prodi Manajemen Lingkungan ini adalah satu-satunya. Satu-satunya Prodi Manajemen Lingkungan di Indonesia Perguruan tinggi negeri dan berakreditasi unggul setelah berakreditasi internasional.

“Jadi ini excellent karena eksklusif tapi kami inklusif. Artinya apa? Kita berikhtiar penuh secara komitmen dan berpartisipasi aktif untuk mempercepat bahkan,” ungkapnya.

Pihaknya berkomitmen penuh berpartisipasi aktif untuk mempercepat SDGs dengan mendukung lima prioritas yang dilakukan oleh Kementerian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas).

Di antaranya, mulai dari kesehatan yang layak, kemudian kesetaraan gender, pekerjaan yang layak, kemudian ekosistem laut, serta kehidupan yang layak.

“Kami memperluasnya menjadi ada tujuh Pertama, kami memperluas di pendidikan yang bermutu. Karena itu menjadi elemen dasar. Kami bercita-cita bahwa pendidikan menjadi panglima. Karena pendidikan itu adalah elemen paling strategis untuk membangun kesadaran,” ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat Indonesia jika memiliki kesadaran tentang lingkungan yang bagus akan sangat efisien terhadap pembiayaan. Sebab pemerintah tidak perlu terlalu mengeluarkan biaya banyak untuk mengantisipasi, merehabilitasi yang diakibatkan oleh banjir, kemudian sampah, dan seterusnya.

“Jadi sebetulnya kesadaran itu adalah wilayah pendidikan. Jadi kami masuk ke wilayah itu, membangun pendidikannya bermutu. Dan yang terakhir yang kita perluas adalah tentang kota,” ujarnya.

“Perkotaan yang smart city. Yang tidak saja layak bagi penghuninya, tapi juga penghuninya adalah smart people. Karena mereka berada di wilayah yang dibangun secara smart city tadi,” katanya.

Untuk diketahui, dengan mengusung pendekatan transdisipliner dan kolaboratif, Prodi Manajemen Lingkungan UNJ menjalin kemitraan erat dengan instansi pemerintah dan swasta dalam pelatihan, advokasi kebijakan, hingga penyusunan solusi inovatif berbasis riset. Hal ini sejalan dengan visi UNJ sebagai universitas berkelas dunia yang unggul dalam kependidikan, sains, teknologi dan humaniora.