Kaltim – Seorang anggota kepolisian, Aipda Kiswanto, yang menjabat sebagai Ps Kanit Reskrim Polsek Batu Sopang, Polres Paser, Kalimantan Timur (Kaltim), meninggal diduga dianiaya saat melakukan penyelidikan kasus bahan bakar minyak (BBM) ilegal Selasa (17/12/2024).

Aipda Kiswanto merupakan anggota Polri asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Ia meninggalkan seorang istri bernama Rosalia dan empat anaknya.

Dua dari empat anak Aipda Kiswanto diketahui masih balita.

Putra pertamanya kuliah, anak kedua sekolah di bangku SMP, anak ketiga di bangku TK, dan si bungsu berusia 3 bulan.

Pilunya, Aipda Kiswanto meninggal menjelang 100 hari kematian ayahnya.

Diketahui, ibu Aipda Kiswanto telah berpulang terlebih dahulu 4 tahun lalu.

Rencananya, jenazah Aipda Kiswanto akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Rabu (18/12/2024).

“Rencananya besok siang (hari ini) akan dimakamkan di sebelah makam ibunya.” kata adik sepupu Aipda Kiswanto, Eko Mardianto, Selasa (17/12/2024).

Adapun kejadian tragis yang menimpa Aipda Kiswanto terjadi pada Selasa sekitar pukul 10.30 Wita di Desa Batuk Botuk, Kecamatan Muara Koman, Kabupaten Paser.

Ia mendapat perlawanan saat melakukan operasi kepolisian di wilayah tersebut.

Aipda Kiswanto mengalami cedera berat di kepala setelah dipukuli berkali-kali oleh warga yang diduga membawa BBM ilegal.

Suasana rumah duka tempat kelahiran Aipda Kiswanto di Desa Trepan, Kecamatan Babat, Lamongan (kiri). Aipda Kiswanto tewas dianiaya saat ungkap kasus BBM ilegal di Kaltim.

Kapolres Paser, AKBP Novy, membenarkan insiden tragis tersebut.

“Betul, anggota kami sedang melakukan upaya penegakan hukum terhadap dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi,” urainya, Selasa.

Peristiwa bermula ketika Aipda Kiswanto bersama dua anggota lainnya melakukan patroli dan operasi penindakan BBM ilegal.

Tim mendapati sebuah mobil pikap mencurigakan yang diduga mengangkut BBM jenis Pertalite tanpa izin, yang selama ini menjadi target operasi.

“Kendaraan tersebut membawa 30 jerigen dengan kapasitas 25 liter, yang sudah kami pastikan merupakan BBM jenis Pertalite.”

“Masih ada 15 jerigen yang masih tersisa, 15 jerigen lainnya sudah kosong,” ungkap Novy.

Saat personel turun dari kendaraan untuk melakukan pemeriksaan, tim mendapat perlawanan.

Pelaku memukul Aipda Kiswanto berulang kali menggunakan tangan kosong di bagian kepala.

“Tersangka melakukan pemukulan pertama kali di bagian kepala.”

“Kemudian pemukulan terus berlanjut menggunakan tangan kosong.”

“Saat pelaku sudah diamankan, korban yang hendak berdiri, namun langsung terjatuh,” bebernya.

Korban yang terluka segera dilarikan ke Puskesmas Muara Koman.

Nahas, setelah mendapat penanganan medis, nyawanya tak tertolong.

“Saat ini terduga pelaku sudah diamankan di Polres Paser,” ujar Novy.

Adapun dua pelaku yang diamankan berinisial IN dan SA. Keduanya diduga terlibat dalam insiden tersebut.

Mereka diamankan beserta barang bukti berupa mobil pikap dan sisa BBM jenis Pertalite sebanyak 15 jerigen dari total 30 jerigen.