Papua Tengah – Puluhan masyarakat Suku Moni yang dipimpin Musa Kobogau selaku Kepala Suku Besar Moni dan Siprianus Tipigau Intelektual dari Kab. Intan Jaya menggelar kegiatan ibadah bakar batu dilanjutkan dengan penyampaian deklarasi dan pernyataan Pilkada damai di Distrik Sugapa kab. Intan Jaya, Jumat (11/10/2024).
Musa Kobogau selaku Kepala Suku Besar Moni menyampaikan bahwa masyarakat dari Kabupaten Intan Jaya, tidak boleh terlibat dalam konflik yang melibatkan suku Moni dan suku Mee.
Hal itu disampaikannya untuk menghindari aksi sekelompok orang yang mengancam akan melakukan perang suku apabila suara Suku Mee tidak mendapatkan perhatian.
“Sebagai Kepala Suku Besar Moni, saya menegaskan bahwa kami tidak pernah mengajak masyarakat untuk berperang. Kami memiliki keakraban, adat istiadat dan cara hidup yang telah terjalin dengan baik antara masyarakat suku Moni dan suku Mee di Kabupaten Intan Jaya,” tegasnya.
Dikatakannya, Kabupaten Intan Jaya terdiri dari empat suku besar, yaitu suku Wolani, Moni, Duga, dan Dani dan juga ada suku Mee. Sebagai Kepala Suku Besar Moni pihaknya menolak dengan Keras Provokasi Perang Suku dan mendukung terlaksananya pilkada damai Khususnya di Wilayah Kab.Intan Jaya serta wilayah Prov. Papua Tengah lainnya.
“Penolakan dan pernyataan perang merupakan tindakan provokatif dari pihak yang mengatasnamakan suku Moni. Kami tidak ingin hal-hal seperti ini menciptakan kerusuhan di masyarakat Intan Jaya memiliki hak suara yang besar dan pemilih yang telah terdaftar,” tuturnya.
Ia berharap agar masyarakat Kabupaten Intan Jaya tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pernyataan yang tidak jelas.
Hal senada disampaikan Septinus Tipagau selaku tokoh Intelektual dari Kabupaten Intan Jaya yang mengatakan bahwa meskipun ada kesamaan dalam beberapa aspek kehidupan, suku Moni di Intan Jaya memiliki budaya, bahasa, dan adat istiadat yang sangat berbeda dari suku Mee.
“Pernyataan yang mengajak perang suku dari pihak-pihak tertentu sangat keliru. Kami, suku Moni dari Intan Jaya, tidak pernah mengajak orang untuk berperang,” ucapnya.
Dia mengingatkan agar masyarakat Kabupaten Intan Jaya dapat menyambut Pemilu Gubernur dan Bupati dengan cara yang damai dan bermartabat. Musa Kobogau menekankan pentingnya menjaga suasana yang kondusif dan menghindari konflik yang dapat merusak demokrasi.
“Kami ingin pemilihan di Pilkada serentak ini nantinya bisa berjalan dengan aman damai, adil dan jujur, tanpa adanya kerusuhan yang merusak dan mengganggu stabilitas kemanan,” tukasnya.
Disela-sela acara pelaksanaan ibadah bakar batu juga disampaikan dukungan pelaksanaan Pilkada serentak damai dan aman oleh masyarakat suku Moni.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan