JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP-GMNI) mengharapkan semua pihak menerima hasil Pemilu 2024, baik Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pemilihan Legislatif (Pileg).

Ketua Umum DPP GMNI Imanuel Cahyadi menyatakan bahwa sudah seharusnya semua pihak menerima hasil pemilu, terutama setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama KPU Propinsi mengesahkan dan menetapkan hasil Pemilu 2024 dalam rapat pleno tingkat nasional pemilu 2024 pada besok Rabu 20 Maret 2024.

“Semua pihak harus menerima hasil Pemilu 2024, sebagai representasi suara rakyat, terutama setelah KPU mengumumkan rekapitulasi hasil Pilpres dan Pileg”.

Apabila ada indikasi pelanggaran dan kecurangan, saya kira secara mekanisme dan kelembagaan sudah di atur di UU Pemilu No.7 tahun 2017, bukan dibawa-bawa kejalanan untuk memaksakan kehendak yang dapat menimbulkan aksi anarkisme, ujar Imanuel.

Para tokoh Politik harus bersikap dan berjiwa ksatria serta dapat memberi contoh yang baik pada masyarakat dalam berdemokrasi khususnya Pemilu, merupakan sarana representasi meneruskan estafet kepemimpinan nasional untuk membawa kesejahteraan bagi rakyat, bukan sebaliknya memecah belah yang tidak elok dalam berbangsa dan bernegara.

Presiden pertama sekaligus proklamator kemerdekaan RI, Soekarno, adalah pemimpin yang senantiasa mendorong persatuan nasional.

Karena itu, lanjut dia, Bung Karno tidak ingin Pemilu menjadi wahana yang memecah-belah bangsa.

“Kita meyakini, suara rakyat adalah ‘suara Tuhan’, dan suara rakyat itu termanifestasi dalam Pemilu. Maka seharusnya, pasca pemilu semua pihak tidak mempropagandakan isu-isu yang memecah-belah bangsa dan saatnya seluruh elemen bangsa untuk bersatu kembali untuk membangun bangsa menuju Indonesia emas 2045,” ujar Imanuel.