JAKARTA – Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS angkat bicara soal menyusutnya jumlah kursi penonton dari rencana awal 90 ribu menjadi 10 ribu.

“Aneh juga pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam penyelenggaraan Formula E. Kalau hanya menargetkan penonton 10 ribu orang, jauh dari yang ditargetkan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bahwa penonton mencapai 90 ribu orang. Sehingga sangat tidak memberikan manfaat bagi pendapatan dan masyarakat DKI Jakarta,” tegas Fernando Emas, hari ini.

Apalagi, kata dia, berdasarkan informasi dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bahwa dari penyelenggara Formula E belum akan memberikan keuntungan.

“Jadi dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan Formula E hanya untuk kepentingan politik Anies Baswedan dalam mendukung kepentingan politiknya yang berambisi menjadi capres pada tahun 2024,” tutur Fernando Emas lagi.

Seharusnya, kata dia, Anies bisa membuat program yang berpihak pada kepentingan masyarakat untuk memuluskan ambisinya, bukan membuat program yang mengeluarkan biaya besar namun tidak menguntungkan.

Selain itu, kata dia, penyelenggaraan Formula E juga tidak ada memberikan manfaat kepada masyarakat dengan biaya besar yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan.

“Sebaiknya BPK untuk segera melakukan audit dan KPK terus menindaklanjuti pemeriksaan atas penggunaan biaya penyelenggaraan Formula E,” katanya.

Untuk itu, sambung Fernando Emas, KPK jangan terlalu lama dalam melakukan pemeriksaan dugaan penyalahgunaan dana penyelenggaraan Formula E dan juga penyalahgunaan kewenangan oleh penyelenggara. Sehingga jangan sampai masyarakat mengganggap KPK tumpul dalam memeriksa dugaan penyelenggara anggaran dan kewenangan dalam penyelenggaraan Formula E.

“Selain itu semakin jelas dan terbukti kalau Anies tidak mampu menghasilkan karya untuk kepentingan masyarakat selain membuat panggung untuk kepentingan dirinya sendiri,” pungkasnya.