JAKARTA – Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Mercu Buana Maximus Ramses Lalongkoe menilai peran media arus utama masih sangat penting di era semburan hoax yang merajalela.

Media mainstream, menurut Ramses, masih menjadi referensi dan rujukan bagi masyarakat untuk memastikan validitas dan kebenaran suatu informasi.

“Media mainstream masih sangat efektif untuk menangkal hoax dan menjadi rujukan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi yang benar,” ujar Ramses saat dihubungi, hari ini.

Ramses mengatakan sebenarnya media mainstream itu sudah memiliki aturan main yang sangat ketat dalam proses penyajian berita. Menurut dia, berita itu laik diberitakan sudah melalui suatu proses panjang hingga diputuskan untuk diberitakan.

“Dalam konteks ini maka suatu berita tentu sudah diketahui apakah itu benar atau hoax,” tutur dia.

Hal senada juga dilontarkan Sekjen Barisan Aktivis Timur (BAT) Nafie yang berharap media mainstream bisa memperketat lagi proses seleksi berita khususnya sumber-sumber informasi yang akurat sehingga media mainstream tidak menjadi agen penyebar hoax maupun ujaran kebencian.

“Saat ini memang media mainstream masih menjadi acuan publik dalam mendapatkan informasi yang benar meskipun sudah banyak media sosial tetapi belum menjadi rujukan bagi publik akibat medsos kerap digunakan untuk menebar hoax dan ujaran kebencian,” sebutnya.

“Intinya sumber informasi dari media mainstream harus terverifikasi kevalidannya sebelum informasi itu dijadikan berita dan dikonsumsi publik luas. Dengan cara seperti ini maka media mainstream sudah membantu menangkal hoax,” tutur dia.

Secara terpisah, Pengamat Politik UI Donny Gahral Adian menilai peran media mainstream masih sangat besar untuk menangkal hoax, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menebarkan kebaikan. Menurut Donny, masyarakat lama kelamaan akan jenuh dengan hoax yang disebarkan melalui media sosial.

“Yang jelas, masyarakat lama kelamaan akan jenuh dengan hoax yang menyesatkan, membingunkan dan bisa memecah belah masyarakat dan bangsa. Karena itu, peran media mainstream masih sangat penting,” pungkas Donny.

Temukan juga kami di Google News.