JAKARTA – Ratusan massa mengatasnamakan Forum Mahasiswa dan Pemuda Pengawal NKRI berunjuk rasa didepan Kantor KPU RI Menteng Jakarta Pusat, Senin (29/4/2019).

Mereka menyatakan mendukung KPU RI dan meminta kelompok GNPF untuk tidak membuat kegaduhan dan polemik terhadap kinerja KPU, agar masyarakat tenang maupun KPU bisa bekerja lebih fokus.

“Save KPU RI, dukung KPU untuk tetap fokus dan menyelesaikan semua tahapan hingga hasil ketetapan KPU pada 22 Mei 2019. Masyarakat jangan terprovokasi dan bersama-sama mengawal pemilu 2019 hingga selesai,” sebut Koordinator aksi Sudirman.

Lebih lanjut, Sudirman berharap KPU tidak takut selama berjalan track atau koridor dan aturan hukum yang berlaku. Kata dia, pihaknya sebagai mahasiswa memberi dukungan ke KPU agar tidak diobok-obok oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“GNPF MUI adalah salah satu gerakan mengawal fatwa-fatwa yang dkeluarkan oleh MUI bukan berpolitik. Gerakan itu berubah menjadi gerakan politik, sebut saja ada Ketua GNPF Yusuf Martak yang pernah terseret masalah ganti rugi Lapindo,” kata dia lagi.

Sudirman pun menyesalkan pada pihak yang menuding KPU curang padahal lembaga penyelenggara Pemilu itu selama ini selalu terbuka dalam setiap proses pemungutan suara di anggap curang dan digunakan kepentingan penguasa. 

“Tentu ini menyulut emosi para pendukung paslon capres yang di nyatakan kalah dalam real count. Para elit GNPF seperti Bachtiar Nasir, Yusuf Martak dan Sobri Lubis justru provokasi untuk people power, padahal ada wadah untuk menyampaikan kecurangan dengan menyertakan bukti data yang ada,” sebutnya.

“KPU tidak boleh takut kepada kelompok manapun, KPU harus tunduk dan patuh pada Undang Undang,” saran Sudirman lagi.

Lebih jauh, Sudirman mengajak seluruh elemen pemuda untuk turut andil berkontribusi mengawal KPU dari para pengacau hingga pada tanggal 22 Mei mendatang.

“Mahasiswa netral, KPU juga harus netral. Lawan para kelompok yang mengacaukan hasil Pemilu 2019,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.