JAKARTA – Ratusan massa tergabung dalam Aliansi Muslim Indonesia (AMI) menggelar istighosah Jumat barokah berupa pembacaan yasinan, tahlil dan doa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/4/2019).

Mereka mendoakan agar pimpinan KPK dan jajaran pegawainya tidak bermanuver supaya tetap netral, tidak bermain politik praktis di Pilpres 2019. Hal itu menyusul kontroversi penyidik KPK Novel Baswedan disebut orang kita ‘Gerindra’, dan bakal dijanjiin jabatan Jaksa Agung apabila Prabowo-Sandi menang di Pilpres 2019. Polemik itu pun menimbulkan reaksi gelombang demo didepan lembaga antirasuah.

“Hari ini kami berdoa dan akan terus mengawal sampai hari pencoblosan 17 April agar pimpinan dan pegawai KPK tidak bermain politik praktis. Jangan berat sebelah, jika hendak melakukan pemberantasan korupsi,” ungkap Koordinator AMI Muhammad Nur.

“Kami dapat informasi jika ada konspirasi kelas tinggi alias politik tingkat tinggi di internal KPK. Nampak sekali di momen 2 tahun Novel kemarin banyak penampakan orang-orang yang dibelakang layar,” beber Nur lagi.

Nur menilai lembaga pemburu koruptor saat ini sudah bergeser jauh dari marwahnya. Ada gerakan politik yang luar biasa di dalam internal KPK. Sangat disayangkan jika ada oknum pegawai yang terafiliasi parpol dan bermain politik tetap bekerja di KPK.

“Mendingan keluar saja, sia-sia rakyat kasih duit ke kalian jika kalian bekerja tidak sesuai kemauan rakyat,” tuturnya.

Nur menegaskan, pihaknya terpaksa turun gunung lantaran KPK dalam beberapa waktu terakhir. Mulai dari narasi Novel diduga bermuatan politik di media massa, hingga panggung rakyat KPK yang sempat diprotes keras oleh rakyat karena diduga dikerahkan oleh kekuatan politik eksternal, Kamis (11/4/2018) kemarin.

“Jelang Pilpres 2019 KPK terus membuat  kontroversi publik. KPK terkesan menghantam sana sini untuk tujuan politik. KPK ini bukan lagi lembaga anti rasuah tetapi gerakan politik,” sebutnya.

AMI kembali mengingatkan KPK khususnya Novel Baswedan agar tak mencoba coba bermain politik praktis. Mengingat bila dilakukan, maka dapat memecah belah anak bangsa.

“Sekali lagi kami peringati Novel Baswedan jangan coba-coba. Ini peringatan keras dari AMI kepada Novel dan seluruh fungsionaris KPK,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.