Jakarta – Ratusan massa tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) berunjuk rasa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (9/8/2018).

 

Mereka mendukung lembaga antirasuah agar secara terbuka terkait dugaan keterlibatan Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin dalam kasus suap pembahasan anggaran dana optimalisasi P2KT Kemenakertrans Tahun 2014.

 

 

 

“Kami minta KPK untuk bekerja secara profesional dan transparan memberantas kasus durian gate atau kardus duren yang seret nama Cak Imin,” tegas Wasekjen Jari 98 Tirtayasa, saat berorasi.

 

Lebih lanjut, Tirtayasa meminta pimpinan KPK Agus Rahardjo cs untuk menuntaskan perkara tersebut dan bisa menjelaskan secara terbuka kepasa masyarakat.

 

“Bapak Agus Rahardjo cs sampai sejauh mana penanganan kasus kardus duren. Sampaikan kepada masyarakat luas agar pemberantasan kasus korupsi dinegeri ini berjalan optimal,” ujar dia.

 

Lebih jauh, Tirtayasa berharap KPK bisa memanggil Cak Imin untuk diperiksa kembali dan jika nanti benar terbukti maka penyidik agar tidak ragu-ragu untuk menyeretnya ke jeruji besi.

 

“Tangkap cak imin jika terbukti terlibat dalam kasus tersebut,” katanya.

 

Dikatakannya, pemerintah tidak boleh melindungi koruptor. Menurutnya, hal tersebut akan mencederai kinerja pemerintah yang telah bekerja keras melakukan berbagai terobosan di berbagai bidang.

 

“KPK jangan lindungi koruptor, kita wajib mendukung dalam memberantas kasus-kasus korupsi yang ada dinegeri ini. KPK jangan hanya diam, sampaikanlah kepada publik,” pungkasnya.

 

Kasus suap di tubuh kemenakertrans diduga terkait suap penggelontoran dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah (DPID) terhadap empat kabupaten d Papua.

 

Kasus terungkap setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap petinggi Kemenakertrans, saat Cak Imin menjabat Menakertrans. Saat penangkapan KPK menyita uang Rp 1,5 miliar dalam kardus durian.