Elshintajatim – Kelompok masyarakat mengatasnamakan Jaringan Tanpa Asap Batu Bara Indramayu atau akrab disebut “Jatayu” kembali membuat geger publik Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/4/2018).

Pasalnya, telah ditemukan selebaran provokatif yang menyita perhatian publik itu diduga dari kelompok Jatayu yang dikenal kerap menggelar aksi demo terhadap pembangunan PLTU II Indramayu.

Adapun selebaran yang ditempel di Balai desa serta sekolah Sekolah Negeri Mekarsari itu bertuliskan “AYO DEMO TOLAK PLTU II !! KALAU TIDAK DEMO DAN GABUNG DENGAN JATAYU, SEMUA ORANG INDRAMAYU PENGECUT, NANTI KITA GEBUKIN SEMUA TTD JATAYU”

“WARGA MEKARSARI YANG TIDAK MAU DEMO PLTU SIAP SIAP ADEP-ADEPAN SAMA JATAYU TTD JATAYU”

Salah satu warga Desa Sumur Adem Ruswandi mengaku bahwa didaerahnya, kelompok Jatayu masih menolak PLTU II Indramayu.

“Ya iya kalau di Mekarsari Jatayu memang banyak yang masih menolak pembangunan PLTU II,” katanya.

Sementara, kata dia, kalau di Sumur Adem sebagian besar sudah menerima pembangunan PLTU dan warga desa Sumur Adem enggan ikut-ikutan demo. Dia menyebut pentolan Jatayu kerap berurusan dengan aparat Kepolisian setempat karena ulah yang dilakukannya.

“Si Tanjan, Ketua JATAYU sudah dua kali kena Polisi, waktu itu demo sambil ngebalik bendera merah putih, sekarang ketangkep lagi lantaran keroyok mantan Kuwu (Kades) Pak Tarli,” tuturnya.

Dia melanjutkan bahwa JATAYU merupakan salah satu kelompok yang intens melakukan demonstrasi menolak pembangunan PLTU II dengan mengklaim sebagai warga masyarakat Desa Sumur Adem dan Mekarsari.

“Beberapa kasus pidana menyeret Ketua Kelompok Jatayu tersebut. Hal ini lah yang disinyalir kurang berkenan di mata masyarakat desa khususnya desa Mekasari,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.