Tahun 2024 menjadi tahun yang spesial buat Indonesia. Agenda Politik rutin setiap 5 tahunan akan bergulir sebentar lagi. Berkaca pada tahun 2019 silam, tahun politik justru menciptakan jarak pemisah bagi warga negara lantaran terkristalisasi pada pilihan masing-masing Pasangan Presiden dan Wakil Presiden kala itu sehingga Indonesia terpolarisasi menjadi 2 Kubu.

Mengantisipasi kejadian tersebut terulang dan semakin parah Beberapa Tokoh Agama di Indonesia angkat bicara terkait permasalahan ini. Salah satunya adalah KH. Abdullah Muhaimin, Ketua Umum DPP Ikatan Pesantren Indonesia (IPI). Beliau menerangkan bahwa politik yang memecah belah bangsa ini saat 2019 dikenal dengan sebutan Politik identitas.

“Identitas itu penting seperti halnya saya seorang Jawa dan Islam namun Identitas yang disebut dalam Politik seharusnya bukan dalam premodialisme akan tetapi harus beridentitas bangsa yang sering kita kenal dengan Pancasila dan UUD 1945,” ucapnya.

“Dengan seperti itu perpecahan dapat dihindarkan dengan sama-sama menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan. beda pilihan adalah hal yang biasa namun Ukhwah Islamiyah dan Ukhwah watoniyah adalah hal yang terpenting dalam kehidupan bernegara” lanjutnya.

“Untuk itu saya menghimbau kepada seluruh anak bangsa pegang teguh itu Pancasila disitu muncul nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan persatuan, Kerakyatan, keadilan yang mengakar kepada jati diri bangsa atau identitas bangsa.” pungkasnya.