Papua – Penetapan tersangka kasus korupsi terhadap Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe telah membuat isu tersebut mempengaruhi berbagai bidang baik Politik,6 ekonomi, sosial budaya dan keamanan baik di Provinsi Papua maupun nasional.

Pihak Lukas Enembe menyatakan bahwa penetapan tersangka merupakan kriminalisasi, merupakan agenda politik, merupakan bentuk serangan terhadap Orang Asli Papua dan juga memanfaatkan kesehatan, Masyarakat Asli Papua serta hukum adat sebagai alat untuk membela diri.

Generasi Muda Mahasiswa Mahasiswi Asli Papua mendukung agar penegakan hukum terhadap Lukas Enembe segera dilaksanakan oleh Pemerintah demi pembangunan Papua yang lebih baik.

Generasi Muda Mahasiswa Mahasiswi Asli Papua mengeluarkan statemen kepada pemerintah sebagai berikut :

Syalom…

Kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) telah diberikan sejak tahun 2001 namun hingga tahun 2022 tidak ada hasil yang signifikan dari kebijakan tersebut, selain itu juga tidak sedikit anggaran yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Pusat sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat Papua.

Hingga tahun 2022 tercatat 1000 Triliun anggaran yang telah diberikan namun relatif tidak terasa hingga pelosok tanah Papua sehingga Pemerintah Pusat atas persetujuan DPR mengambil sikap dan peran dalam membangun jalur jalur transportasi baik darat, laut dan udara diwilayah Papua, adapaun langkah cepat dan tidak kalah pentingnya yaitu melakukan pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) guna memberikan kesempatan bagi wilayah yang belum tersentuh untuk dapat membangun wilayahnya karena disinyalir dan patut diduga anggaran Otsus yang selama ini diberikan lenyap tanpa bekas tanpa dirasakan oleh Orang Asli Papua yang selama ini terus meminta perhatian.

Kehadiran Presiden Jokowi dalam membangun Papua sangat dirasakan dan membekas sehingga membuat kecintaan masyarakat Papua terhadap beliau begitu besar, jika kerja ini dapat ditiru oleh Bapak Lukas Enembe (LE) sejak menjabat sebagai Gubernur maka kami yakin Papua jauh berbeda dan jauh lebih berkembang dari saat ini.

Beberapa waktu yang lalu KPK telah menetapkan Bapak Gubernur kami LE sebagai tersangka dengan barang bukti 1 miliar namun kami mengharapkan agar Gubernur kami yaitu Bapak LE patuh terhadap hukum untuk menunjukan bahwa orang Papua itu berani karena benar dan siap bertanggungjawab jika terbukti bersalah sehingga kami masyarakat Papua dapat menjadikan bapak sebagai contoh dan teladan.

Kami menyayangkan dugaan aktifitas perjudian yang bapak lakukan karena hal itu telah mencederai sumpah dan janji bapak diatas Alkitab serta secara moral telah mencederai Tanah Injil yang selama ini kita gaungkan bersama. Sebagai Pemimpin seharusnya bapak menjadi contoh, panutan dan teladan kami Mahasiswa/i Asli Papua dalam bertindak dan bersikap ketika kelak kami generasi muda Papua memimpin tanah Papua.

Berkaitan dengan hal hal tersebut diatas maka kami generasi muda mahasiswa mahasiswi asli Papua meminta :

1) Agar saudara saudari saya sesama mahasiswa dan aktivis Papua untuk tidak membela dan membiarkan proses hukum ini berjalan dengan adil dan transparan.

2) Agar para pembela maupun pelindung Bapak LE agar menghentikan narasi narasi yang mengkaitkan urusan hukum dengan politik jika tidak memiliki bukti-bukti

3) Mengajak seluruh mahasiswa dan pelajar asli Papua untuk tetap bekerja dan menjalankan aktifitas masing masing dan tidak terpengaruh oleh provokasi maupun ajakan dari pihak manapun untuk melindungi Bapak LE karena dipundak kita terdapat masa depan dan keluarga kita yang selalu bergumul dalam doa untuk kita.

Demikian pernyataan sikap kami sebagai bentuk tanggungjawab kami sebagai generasi penerus masa depan Tanah Papua yang lebih baik, akhir kata “TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA”