Yogyakarta – Mahasiswa yang tergabung dalam HIMAPA Yogyakarta menyampaikan aspirasi mendukung pemekaran wilayah Papua. Saat ini Papua memiliki 2 provinsi yakni Papua dan Papua Barat. Mahasiswa mendukung penambahan 3 daerah otonomi baru di Bumi Cendrawasih.

Aksi mendukung DOB Papua dilaksanakan di Benteng Vredeburg yang terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta. Tujuan dari aksi ini untuk mendukung Daerah Otonomi Baru (RUU DOB) di Papua.

John Werbay, Koordinator Aksi, menyatakan bahwa DOB harus didukung agar masyarakat Papua dapat merasakan kesejahteraan seperti di provinsi lain di Indonesia. Selain itu, Orang Asli Papua (OAP) akan bisa sejajar dengan warga negara Indonesia yang lain.

“Pemekaran wilayah Papua akan memeratakan hasil pembangunan. Keberadaan infrastruktur tidak hanya ada di kota atau kabupaten besar, tetapi merata sampai ke pelosok Bumi Cendrawasih. Pemekaran wilayah akan memperpendek jalur logistik, di mana Papua secara geografis penuh dengan tantangan alam.” tegasnya.

Dalam artian, jika ada pemekaran wilayah maka dibangun pula infrastruktur berupa jalan raya dan jembatan yang representatif. Dengan begitu maka akan menambah jalur darat dan masyarakat tak lagi terhalangi oleh kondisi geografis alam Papua. Jika jalur logistik lebih mudah maka akan lebih cepat, murah, dan efisien.

“Mempermudah pengaturan administrasi by dan memudahkan rakyat. Dalam pengaturan dan koordinasi dari Pemerintah Provinsi juga lebih mudah karena jaraknya lebih dekat.” imbuhnya.

Dukungan mahasiswa Papua terhadap DOB merupakan cermin aspirasi publik, utamanya yang berasal dari kalangan akademik dan penduduk asli Papua. Dengan adanya dukungan dari elemen mahasiswa Papua tersebut, pelaksanaan DOB Papua dapat segera terwujud dan polemik penerapan kebijakan tersebut dapat diakhiri.