JAKARTA – Ketua Majelis Taklim Alhabib Salim Bin Ahmad Bin Jindan, Habib Salim bin Shalahuddin bin Jindan berkomitmen menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif di tengah pandemi covid-19.

Hal itu terkemuka saat kegiatan silaturahmi tim Mabes Polri berdama Habib Salim.

Kedatangan Tim Mabes Polri disambut baik oleh Habib Salim bin Shalahuddin bin Jindan dan menyampaikan terima kasih atas kedatangannya semoga dalam pertemuan ini dapat terus berlanjut untuk meningkatkan kemitraan Polri dengan masyarakat.

Habib Salim bin Shalahuddin bin Jindan mengemukakan selama pandemi Covid-19 sampai dengan saat ini, kegiatan Majelis Taklim Alhabib Salim Bin Ahmad Bin Jindan hanya dilakukan secara daring, sedangkan kegiatan Taklim tatap muka hanya dilakukan 20 orang.

“Kami mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi prokes saat kegiatan di luar rumah terutama saat beribadah bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” tegas Habib Salim, Kamis (21/10/2021).

Menurutnya, masyarakat siap di belakang para penegak hukum untuk menegakkan kewibawaan Negara Indonesia. Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar jangan terpecah-belah dengan berita-berita negatif yang belum tentu kebenarannya mari kita jaga keutuhan NKRI.

“Dengan munculnya kasus penistaan agama akhir-akhir ini, Polisi harus bertindak tegas kepada siapa pun pelaku penista agama karena berpotensi menimbulkan perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa. Cukup prihatin dengan adanya penyebar penista agama, permusuhan hingga kebencian,” bebernya.

Selain itu, juga membahas penyebaran pemecah belah bangsa banyak dilakukan melalui media sosial, seperti video, YouTube, Instagram, Twitter, dan Facebook untuk memperkeruh masyarakat. Dan pihaknya meminta Kepolisian harus bertindak tegas terhadap siapapun pelaku penyebar penista agama maupun permusuhan agar tidak menimbulkan eskalasi perpecahan umat manusia.

“Selama ini masyarakat Indonesia yang aman dan damai di tengah perbedaan keragaman suku, bahasa, agama, dan budaya perlu dijaga dan dilestarikan dengan semangat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan perbedaan keyakinan di masyarakat menjadikan budaya saling tolong menolong, menghormati dan menghargai sesama umat manusia,” bebernya.

Kegiatan dilakukan dalam rangka silaturahmi juga membahas pencegahan masuknya paham radikal dan kekerasan dalam beragama serta menghimbauan untuk tetap mematuhi anjuran Kepolisian dan Pemerintah dalam rangka mencegah meningkatnya kasus Covid-19 yang saat ini sudah terkendali.