Perkembangan teknologi informasi bergerak sangat cepat hampir tidak bisa dibendung, nilai nilai budaya dan ideologi bangsa lain yang bertentangan dengan nilai nilai luhur bangsa kita menjadi tontonan bagi generasi muda. hal ini sangat berpengaruh terhadap pola pikir bahkan gaya hidup generasi muda. Kondisi global seperti ini secara langsung akan menimbulkan ekses negatif bagi perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Generasi muda adalah penerus bangsa yang harus dijaga dan dibentuk rasa nasionalismenya terhadap bangsa dan negaranya. Karena itu perlu ada upaya secara sistematis dan simultan untuk memperkenalkan wawasan kebangsaan dan penanaman rasa kebangsaan sejak dini. Agar generasi muda memiliki daya tangkal yang baik terhadap segala sesuatu yang mengganggu stabilitas Negara Indonesia.

Tidak dapat dipungkiri jika generasi bangsa mulai tergerus oleh pengaruh ideologi barat (liberal) dan ideologi radikal yang cenderung pada tindakan terorisme, ironisnya sebagian masyarakat tidak mempercayai pancasila dan menginginkan NKRI bersyariah. Mereka tidak lagi bangga dengan produk ideology bangsanya sendiri. Telah sekian lama pancasila “terasingkan” dalam kehidupan bangsa Indonesia, kini pancasila masih menjadi dokumen sejarah dan menjadi “teks mati”, pancasila hanya tulisan yang tertempel di dinding-dinding ruangan kantor dan sekolah dan hanya menjadi bacaan formalitas pada upacara pengibaran bendera.

SMA Ksatria Nusantara adalah sekolah berbasis pesantren pertama yang mencoba memberikan solusi bagi tantangan jaman yang terjadi saat ini, sekolah yang memadukan kurikulum pesantren dan kurikulum sekolah dengan muatan wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme. 

SMA Ksatria nusantara di dirikan tahun 2015 oleh Luthfi Fauzi S.HI., MM. yang di latar belakangi keinginan menciptakan generasi muda calon pemimpin bangsa yang berkualitas, berahlak mulia, dan berkarakter serta jiwa nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air yang di padukan dengan pendidikan pesantren yang memiliki daya saing nasional maupun intermasional.

Dengan visi menjadi sekolah yang membentuk kader pemimpin bangsa yang berkualitas dan berkarakter, berwawasan kebangsaan, kejuangan dengan bercirikan kenusantaraan dipadukan dengan pendidikan pesantren serta memiliki daya saing nasional maupun internasional. Sekolah ini mampu mencetak siswa siswinya menjadi generasi muda yang memiliki semangat kewarganegaraan seperti bela negara dan juga penanaman nilai-nilai pancasila dalam jiwa generasi muda bangsa. 

Dengan melalui proses habituasi yang dikembangkan dipesantren sebagai penguatan pendidikan karakter, diharapkan mampu menciptakan generasi yang unggul dan berprestasi, mampu menyelesaikan masalah dan berpikir kritis, serta mampu menghadapi segala tantangan medan globalisasi yang semakin menggerus jati diri bangsa 

Diharapkan kedepan SMA Ksatria Nusantara bias menjadi solusi bagi pemerintah terutama dunia pendidikan dalam menentukan arah kebijakan menerapkan strategi penghayatan dan pengamalan nilai-nilai pancasila kepada rakyat sebagai ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik.

Dalam farewell angkatan ketiga ini SMA Ksatria Nusantara yang dikepalai Milki Barokah, SHI, MH meluluskan 18 Ksatria yang siap mengisi perguruan tinggi. Sedangkan dua angkatan sebelumnya hampir 100% melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri. Meskipun masih dalam suasana darurat Covid 19, Farewell Party tetep dilaksanakan dengan protocol yang sangat ketat dihadiri oleh seluruh orang tua siswa kelas XI. Dengan upacara farewell Party khas SMA Ksatria Nusantara, yang berbeda dengan upacara pelepasan siswa-siswi SMA/SMK pada umumnya, siswa siswi mengikuti acara dengan hidmat dan penuh semangat. 

Selain siswa dibekali ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama, kami juga membentuk fisik mereka dengan olahraga yang wajib diikuti oleh seluruh siswa, target kita alumni SMA Ksatria Nusantara bisa mengisi Perguruan Tinggi Kedinasan yang diselenggarakan pemerintah. Sehingga nanti input perguruan tinggi kedinasan benar-benar dari siswa yang memiliki karakter berbangsa, nasionalis, dan berpegang teguh pada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya