JAKARTA – Kelompok massa mengatasnamakan Pergerakan Rakyat Demokrasi Indonesia (PERAK DEMOKRASI INDONESIA) menggelar aksi damai di Taman Pandang seberang Istana Negara, Jumat (14/2/2020).

Dalam aksinya yang bertepatan dengan hari kasih sayang ini, mereka membagi-bagikan cokelat sebagai sebagai simbolik ucapan terima kasih dan apresiasi penuh kepada pemerintahan Jokowi-KH. Ma’ruf Amin yang tegas menolak kepulangan eks WNI kombatan ISIS.

“Pemberian simbolik cokelat ini sebagai ucapan terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Jokowi karena telah mendengarkan suara kami rakyat Indonesia yang sangat keberatan dengan kepulangan eks WNI kombatan ISIS,” tegas Koordinator aksi Penri Sitompul.

Menurutnya, keputusan cepat pemerintah untuk menolak kepulangan eks WNI kombatan ISIS ke Indonesia sudah merupakan langkah bijaksana dan tepat. Sebab, kata dia, keamanan 260 juta penduduk Indonesia merupakan hal yang paling utama.

“Kami katakan eks WNI karena dalam Pasal 23 UU Nomor 12 Tahun 2006, WNI akan kehilangan kewarganegaraannya apabila masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari

Presiden,” jelasnya.

Masih kata Penri, status kewarganegaraannya juga akan hilang, bila mereka menyatakan keinginan tidak lagi menjadi WNI. Seperti dengan tindakan pembakaran paspor dapat dianggap sebagai pernyataan keinginan untuk tidak lagi menjadi WNI. 

“Atau tinggal di luar Indonesia selama lima tahun berturut-turut dan tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI. Eks WNI kombatan ISIS dilarang masuk ke Indonesia,” tambahnya.

“Selamat hari kasih sayang untuk Indonesia maju, kami mahasiswa, pemuda dan masyarakat dukung pemerintah menolak eks WNI kombatan masuk ke Indonesia. Jika ada yang mendukung eks WNI ISIS maka dia adalah pengkhianat,” pungkasnya.