JABAR – Ketua PKC PMII Jabar Fachrurizal menyindir gerbong 02 yang dinilai kurang dewasa dalam berdemokrasi. Terlebih, muncul ajakan gerakan people power jika pada 22 Mei nanti KPU tidak mengumumkan paslon capres-cawapresnya menjadi pemenang Pilpres 2019. Makanya, PMII Jabar menyatakan dengan tegas menolak people power hanya untuk kepentingan Pilpres.
“Kapan mau dewasa berdemokrasinya. Kalah menang itu hal biasa, gak perlu dengan gerakan people power,” tegas Fachrurizal, hari ini.
Lebih lanjut, dia mengingatkan agar semua pihak lebih mengutamakan keutuhan negara. Menurutnya, jangan sampai hanya gara-gara Pilpres, lantas serukan people power yang bisa memicu memecah belah sesama anak bangsa. Dirinya tak ingin kontestasi Pilpres 2019 kali ini dinodai dengan gerakan tersebut.
“Janganlah kita nodai dengan merusak keutuhan bangsa. Jika ada temuan kecurangan sampaikan melalui jalur koridor konstitusi yang berlaku, jangan ambil kesimpulan sempit yang bisa merugikan semua rakyat Indonesia,” terang dia lagi.
“Ada mekanisme melalui jalur hukum, melalui Bawaslu, MK. Jangan diluar aturan yang ada,” bebernya.
Lebih jauh, Fachrurizal memastikan bahwa people power untuk menolak hasil Pemilu adalah inkonstitusional. Kata dia, untuk situasi saat ini sangatlah tidak tepat lantaran yang dihadapi bukanlah rezim otoriter seperti 1998 yakni melawan KKN.
“People power tidak bisa digunakan untuk membatalkan hasil Pemilu yang sudah sedemikian demokratisnya. Hal ini berpotensi memecah belah rakyat,” pungkasnya.