Jakarta – Memasuki tahun politik yang sudah didepan mata, Dirjen Aplikasi Informatika Kemekominfo, Samuel Abrijani mengakui gejala penyalahgunaan media sosial atau penyebaran hoax kian merajalela.

“Begitu ada agenda Pilkada, hoax dan fake news menjadi tinggi. Hoax kerap digunakan saat Pilkada,” kata Samuel dalam diskusi Ikatan Wartawan Online (IWO) bertema Media di Antara Pusaran Pilkada dan Hoax di Gedung PKBI Kebayoran Baru Jaksel, Rabu (28/2/2018).

Lebih lanjut, Samuel mengatakan dalam menghadapi pesta demokrasi ini pihaknya bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu dalam mengawasi kampanye hitam yang ada dalam media sosial selama penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 serta Pemilu 2019.

“Menghadapi pesta demokrasi pilkada serentak 2018, kami bekerjasama dengan stakeholder penyelenggara Pilkada yaitu KPU dan Bawaslu agar pelaksanaannya bisa lebih berkualitas untuk kita semua,” tutur Samuel.

Dia melanjutkan, penyalahgunaan media sosial untuk hoax ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia saja melainkan menjadi masalah dunia. Maka itu, pihaknya perlu membangun kesadaran kepada masyarakat agar beretika dalam berinternet.

“Internet tanpa etika maka tidak ada manfaatnya. Masyarakat harus pintar-pintar beradaptasi di era digital ini. Pengendalian paling ampuh berada pada masyatakat iti sendiri,” pungkasnya.